TOKO ALHAROMAIN
MENJUAL PAKAIAN JADI
D 54-D55 AND B19-B20
PASAR TANJUNG MOJOKERTO
MUKADDIMAH
Sesungguhnya segala puji bagi Allah semata, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan dari keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah, niscaya tiada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka tiada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk. Saya bersaksi bahwa tiada ilaah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah hamba dan utusan-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah atas beliau, atas keluarga dan segenap sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau sampai hari Kemudian kelak. Amma ba'du:
"Ketahuilah bahwasanya bakal terjadi fitnah-fitnah (malapetaka)!" Kami bertanya: "Bagaimana jalan keluarnya wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Berpegang teguh dengan Kitabullah, sebab di dalamnya disebutkan sejarah orang-orang sebelum kalian, dan khabar tentang yang akan datang setelah kalian, dan di dalamnya juga terdapat hukum terhadap perselisihan di antara kalian. Ia adalah pemisah antara hak dan bathil, dan sekali-kali bukanlah senda gurau. Barangsiapa mening-galkannya karena keangkuhan, niscaya Allah akan membinasakannya. Dan barangsiapa mencari petunjuk dari selainnya, niscaya Allah akan menye-satkannya. Ia adalah tali Allah yang kokoh. Dan ia adalah bacaan yang penuh hikmah. Dan ia adalah jalan Allah yang lurus." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
"Bakal terjadi fitnah (pertumpahan darah), orang yang duduk ketika itu lebih baik daripada orang yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan, yang berjalan lebih baik daripada yang berlari. Dan barangsiapa melibatkan diri ke dalamnya niscaya ia akan terseret ke dalamnya." (Muttafaq 'alaih)
MAKNA FITNAH
Fitnah adalah cobaan dan ujian.
"Menjelang hari Kiamat nanti bakal terjadi fitnah-fitnah seperti potongan malam kelam. Pada saat itu seseorang beriman pada pagi hari dan menjadi kafir pada sore harinya, beriman pada sore hari dan menjadi kafir pada pagi harinya. Ia menjual agamanya dengan materi dunia." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
SETAN-SETAN DARI KALANGAN JIN DAN MANUSIA
Setan telah meyakini bahwa dirinya telah binasa. Bahwa ia termasuk penduduk Neraka. Dan ia pasti masuk ke dalamnya tanpa dapat menghindar sama sekali. Oleh karena itu ia berusaha menyesatkan bani Adam agar mereka bisa masuk bersama-sama ke dalam Neraka. Bahkan setan bersumpah untuk melakukan tekadnya itu. Allah Ta'ala berfirman:
JENIS-JENIS FITNAH
Hendaknya setiap muslim harus mengetahui jenis-jenis fitnah, agar ia dapat berjalan di atas ilmu dan keterangan yang nyata, dan hingga ia tidak terkicuh, terutama bagi para pemuda. Sebab jika Allah tidak memberinya akal yang cemerlang dan sikap santun serta pemahaman dan pengetahuan yang cukup mengenai fitnah ini, niscaya banyak di antara mereka yang terkicuh dengan tipu daya setan. Dengan mudah ia akan mengikuti setiap ajakan setan. Maka dari itu, kita harus menyebutkan beberapa bentuk dan beberapa jenis fitnah pada zaman sekarang ini. Sebagaimana yang dimaklumi bersama, bahwa juru fitnah (kesesatan) tidak terang-terangan mengajak orang kepadanya. Namun ia mengajak melalui corong-corongnya, para penyebar dan para penyeru kepadanya. Merekalah yang disebut sebagai da'i-da'i penyebar kesesatan.
"Berhati-hatilah dari godaan dunia dan waspadai-lah rayuan kaum wanita, sebab fitnah pertama kali yang menimpa bani Israil adalah fitnah wanita." (HR. Muslim)
BAGAIMANA SOLUSINYA?
Banyak sekali jalan keluar dari fitnah dan kemung-karan yang menghadang kaum muslimin pada zaman ini yang tidak mungkin disebutkan satu per satu di sini. Namun kita akan sebutkan satu di anta-ranya, yang merupakan solusi utama dan asas dalam menanggulanginya. Siapa saja yang menemui jalan ini ia pasti termasuk orang-orang yang selamat dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala.
CAMKANLAH NASIHAT INI!
esungguhnya jalan keselamatan hanyalah satu, yaitu jalan Allah yang lurus. Yang telah Allah sebutkan dalam firman-Nya:
"Inilah (garis lurus) jalan Allah, sementara garis-garis ke kanan dan ke kiri itu adalah jalan-jalan setan" , kemudian beliau membaca ayat: "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya." (HR. Ahmad dan Ad-Darimi)
"Dienul Islam itu pada mulanya asing dan akan kembali menjadi asing sebagaimana pada awalnya, maka Thuubaa (kebahagian/Surga bernama thuu-baa) bagi para ghuraba'." (HR. Muslim)
"Pada akhir zaman nanti sebaik-baik harta kalian adalah kambing-kambing yang digembalakannya di puncak-puncak bukit dan tempat-tempat penggem-balaan, menjauhkan diri dari fitnah-fitnah demi menjaga agamanya."
"Apabila datang cobaan/fitnah menimpamu, maka korbankan hartamu. Jika tidak dapat diatasi dengan harta, maka korbankanlah dirimu. Jangan sekali-kali kamu korbankan agamamu!"
MUKADDIMAH
Sesungguhnya segala puji bagi Allah semata, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan serta bertaubat kepada-Nya. Kami berlindung kepada-Nya dari kejelekan jiwa-jiwa kami dan dari keburukan amal perbuatan kami. Barangsiapa diberi hidayah oleh Allah, niscaya tiada seorang pun yang dapat menyesatkannya. Dan barangsiapa disesatkan-Nya, maka tiada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk. Saya bersaksi bahwa tiada ilaah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah hamba dan utusan-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah atas beliau, atas keluarga dan segenap sahabat beliau serta orang-orang yang mengikuti petunjuk beliau sampai hari Kemudian kelak. Amma ba'du:
Allah Ta'ala
berfirman:
"Alif laaf miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah menge-tahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Al-Ankabut: 1-3)
"Alif laaf miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:"Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah menge-tahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." (Al-Ankabut: 1-3)
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan kepada kita semua tentang
fitnah-fitnah (malapetaka) yang bakal terjadi. Dan juga menjelaskan jalan
selamat darinya, yaitu berpegang teguh dengan Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.
Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu menuturkan bahwa ia
mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Ketahuilah bahwasanya bakal terjadi fitnah-fitnah (malapetaka)!" Kami bertanya: "Bagaimana jalan keluarnya wahai Rasulullah?" Beliau bersabda: "Berpegang teguh dengan Kitabullah, sebab di dalamnya disebutkan sejarah orang-orang sebelum kalian, dan khabar tentang yang akan datang setelah kalian, dan di dalamnya juga terdapat hukum terhadap perselisihan di antara kalian. Ia adalah pemisah antara hak dan bathil, dan sekali-kali bukanlah senda gurau. Barangsiapa mening-galkannya karena keangkuhan, niscaya Allah akan membinasakannya. Dan barangsiapa mencari petunjuk dari selainnya, niscaya Allah akan menye-satkannya. Ia adalah tali Allah yang kokoh. Dan ia adalah bacaan yang penuh hikmah. Dan ia adalah jalan Allah yang lurus." (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)
Pada hari ini kita
berada dalam kancah pepe-rangan melawan fitnah (cobaan dan godaan) yang sangat
besar. Fitnah bagaikan potongan malam kelam. Harta adalah fitnah (cobaan),
anak-anak adalah fitnah (coba-an), wanita adalah fitnah (godaan), bercampur
baur dengan orang-orang kafir dan munafik adalah fitnah (bencana), ajakan
kepada kebatilan dan menjauhi kebe-naran adalah fitnah (malapetaka), teman
pergaulan yang jahat adalah fitnah (bencana), seruan kepada perkara sia-sia,
sesat dan batil adalah fitnah (bencana). Dan masih banyak lagi yang lain.
Ketika seorang
insan jatuh terperosok ke dalam bahaya dan musibah, maka dihadapannya ada dua
pi-lihan:
- Ia segera mencari jalan-jalan
keselamatan dan ber-usaha mengeluarkan diri dari musibah tersebut hingga
ia bisa selamat. Tidak syak lagi hal ini meru-pakan keharusan yang harus
ditempuh bagi orang yang berakal.
- Atau ia hanya bisa pasrah
menerima dan membiarkan dirinya binasa. Ini adalah tindakan orang bodoh
yang pasrah dan tidak mencari jalan selamat.
Fitnah-fitnah sudah
begitu banyak pada zaman sekarang ini. Gelombangnya sudah saling berbenturan dengan
berbagai bentuk kejahatan. Maka wajib bagi setiap muslim untuk berhati-hati
darinya dengan sungguh-sungguh berpegang teguh kepada Kitabullah dan Sun-nah
Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam.
Dan hendaknya ia
juga waspada agar tidak men-jadi penebar fitnah (bencana) atau mendatangi atau
condong kepadanya, sehingga ia terjebak di dalamnya. Dalam sebuah hadits
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Bakal terjadi fitnah (pertumpahan darah), orang yang duduk ketika itu lebih baik daripada orang yang berdiri, yang berdiri lebih baik daripada orang yang berjalan, yang berjalan lebih baik daripada yang berlari. Dan barangsiapa melibatkan diri ke dalamnya niscaya ia akan terseret ke dalamnya." (Muttafaq 'alaih)
Kita semua, baik
rakyat maupun penguasa, ulama maupun orang awam, hendaknya saling bahu membahu
memadamkan api fitnah dengan berbagai corak terse-but. Dengan cara yang penuh
hikmah dan nasihat yang baik. Jika hal itu tidak kita lakukan, maka akibatnya
akan sangat berbahaya dan kesudahannya akan sangat menyakitkan. Allah
berfirman:
"Dan
peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang
zhalim saja diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras
siksaan-Nya." (Al-Anfal:
25)
Ketahuilah wahai
saudaraku, bahwa dunia ini ada-lah batu ujian dan cobaan. Allah berfirman:
"Agar
Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya." (Huud: 7)
Dan bahwasanya
kampung akhirat adalah tempat tinggal yang abadi. Orang yang berbahagia adalah
yang diselamatkan Allah dari fitnah-fitnah (bencana-bencana). Dan orang yang
celaka adalah yang terseret ke dalam-nya dan menjadi penyeru kepadanya. Semoga
Allah memberikan keselamatan bagi kita semua.
Risalah yang
sederhana ini menyebutkan dengan ringkas beberapa fitnah-fitnah yang banyak
bersebaran pada zaman sekarang ini dan banyak menimpa kaum muslimin.
Mudah-mudahan bermanfaat bagi orang yang ingin memetik faidah dan menjadi
peringatan bagi para pencari ibrah (pelajaran). Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana./
MAKNA FITNAH
Fitnah adalah cobaan dan ujian.
Dosa syirik disebut
fitnah dan kekufuran juga dise-but fitnah. Allah berfirman dalam kitab-Nya:
"Dan
perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi." (Al-Baqarah: 193)
Yaitu sehingga
tidak ada lagi syirik dan kekufuran.
Dalam ayat lain
Allah berfirman:
"Kalau
(Yatsrib) diserang dari segala penjuru, ke-mudian diminta kepada mereka supaya
murtad, niscaya mereka mengerjakannya." (Al-Ahzab: 14)
Namun istilah
fitnah lebih banyak diucapkan un-tuk sesuatu berupa bala dan cobaan yang kerap
kali memperdaya dan menyimpangkan banyak orang dari jalan yang lurus. Sementara
mereka tidak mampu mengatasinya, akhirnya mereka larut bersama bala dan cobaan
tersebut. Itulah cobaan dan bala yang menye-satkan yang sangat dikhawatirkan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam atas umatnya. Dalam sebuah hadits
shahih beliau bersabda:
"Menjelang hari Kiamat nanti bakal terjadi fitnah-fitnah seperti potongan malam kelam. Pada saat itu seseorang beriman pada pagi hari dan menjadi kafir pada sore harinya, beriman pada sore hari dan menjadi kafir pada pagi harinya. Ia menjual agamanya dengan materi dunia." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Maknanya apabila
fitnah tersebut telah menimpa seseorang, ia akan terpedaya dan selanjutnya
sesat serta menyimpang dari kebenaran dan petunjuk, ia menjual agamanya dengan
materi dunia! Fitnah-fitnah seperti ini telah banyak kita saksikan pada hari
ini. Oleh karena itu yang dapat bertahan dan sabar dalam menghadapinya hanyalah
orang-orang yang diteguhkan Allah dan diberi-Nya karunia ilmu dan pengetahuan./
SETAN-SETAN DARI KALANGAN JIN DAN MANUSIA
Setan telah meyakini bahwa dirinya telah binasa. Bahwa ia termasuk penduduk Neraka. Dan ia pasti masuk ke dalamnya tanpa dapat menghindar sama sekali. Oleh karena itu ia berusaha menyesatkan bani Adam agar mereka bisa masuk bersama-sama ke dalam Neraka. Bahkan setan bersumpah untuk melakukan tekadnya itu. Allah Ta'ala berfirman:
"Iblis
menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka." (Shad: 82-83)
Allah juga
mengabarkan bahwa di kalangan manu-sia juga ada yang berperan sebagai setan.
Allah Ta'ala berfirman:
Dan
demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan
(dari jenis) manu-sia dan (dari jenis) jin." (Al-An'am: 112)
Cobalah perhatikan,
Allah Ta'ala mendahulukan penyebutan setan dari jenis manusia sebelum
penye-butan setan dari jenis jin! Sebab setan jenis manusia itulah yang
mengajak kepada apa yang diserukan oleh setan jenis jin. Mereka mengajak kepada
kekufuran, bid'ah dan maksiat, yang mana hal itu merupakan seruan setan. Alim
ulama menjelaskan bahwa setan senantiasa mengajak manusia kepada perbuatan
dosa, mulai dari dosa yang paling besar sampai dosa yang kecil. Ibnul Qayyim
menyebutkan dalam kitab Al-Bada'iul Fawaaid di akhir juz kedua sebagai
berikut: "Sesungguhnya setan mengajak manusia kepada enam perkara. Ia baru
melangkah kepada perkara kedua bila perkara pertama tidak berhasil
dilakukannya.
- Mengajaknya berbuat syirik dan
kekufuran. Jika hal ini berhasil dilakukannya berarti setan telah menang
dan tidak sibuk lagi dengannya.
- Jika tidak berhasil, setan akan
mengajaknya berbuat bid'ah. Jika sudah terjerumus ke dalamnya, maka setan
akan membuat bid'ah itu indah di matanya hingga dia rela dan setan pun
membuatnya puas dengan bid'ah itu.
- Jika tidak berhasil juga, setan
akan menjerumuskan-nya ke dalam dosa-dosa besar.
- Jika tidak berhasil, setan akan
menjerumuskannya ke dalam dosa-dosa kecil.
- Jika ternyata tidak berhasil
juga, setan akan menyi-bukkannya dengan perkara-perkara mubah hingga ia
lupa beribadah.
- Jika tidak mempan juga, setan
akan membuainya dengan perkara-perkara kurang penting hingga ia abaikan
perkara-perkara terpenting.
- Jika gagal juga, maka setan
akan melakukan tipu daya terakhir, jarang orang yang selamat darinya
hingga para nabi dan rasul sekalipun. Yaitu mengerahkan bala tentaranya
dari jenis manusia untuk menyerang orang-orang yang berpegang teguh
de-ngan agamanya.
Oleh sebab itu kita
temui setan-setan jenis manu-sia ada juga yang menyeru kepada kekufuran,
syirik, mengajak orang berbuat dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil. Jika
tidak mampu, mereka akan membuat orang lalai dengan perkara-perkara mubah. Jika
masih juga gagal, maka mereka memalingkan orang dari amal yang terpenting
kepada amal yang kurang penting. Jika ternyata gagal, maka tidak ada jalan lain
kecuali mengganggu dengan lisan, dengan tangan atau dengan gangguan model apa
saja!
Maka seorang insan
seharusnya tetap waspada dan menjauhkan diri dari setan-setan baik dari jenis
jin maupun manusia.
JENIS-JENIS FITNAH
Hendaknya setiap muslim harus mengetahui jenis-jenis fitnah, agar ia dapat berjalan di atas ilmu dan keterangan yang nyata, dan hingga ia tidak terkicuh, terutama bagi para pemuda. Sebab jika Allah tidak memberinya akal yang cemerlang dan sikap santun serta pemahaman dan pengetahuan yang cukup mengenai fitnah ini, niscaya banyak di antara mereka yang terkicuh dengan tipu daya setan. Dengan mudah ia akan mengikuti setiap ajakan setan. Maka dari itu, kita harus menyebutkan beberapa bentuk dan beberapa jenis fitnah pada zaman sekarang ini. Sebagaimana yang dimaklumi bersama, bahwa juru fitnah (kesesatan) tidak terang-terangan mengajak orang kepadanya. Namun ia mengajak melalui corong-corongnya, para penyebar dan para penyeru kepadanya. Merekalah yang disebut sebagai da'i-da'i penyebar kesesatan.
Fitnah ada dua
jenis:
Pertama: Penyeru kepada syirik, kekufuran,
kese-satan dan penyebar aqidah menyimpang.
Kedua: Penyeru kepada perbuatan dosa dan mak-siat,
baik dosa besar maupun dosa kecil.
Akan kita sebutkan
satu per satu dengan ringkas dan gamblang supaya menjadi peringatan dan
penje-lasan. Sebab sangat disayangkan sekali risalah sederha-na ini tidak cukup
memuat seluruhnya.
Jenis Pertama: Penyeru
Kepada Syirik, Kekufuran, Kesesatan dan
Penyebar Aqidah Menyimpang
Penyebar Aqidah Menyimpang
Sesungguhnya
merupakan fitnah zaman sekarang adalah merebaknya ajakan kepada perbuatan
syirik, kufur dan sesat serta menyebarnya aqidah-aqidah yang menyimpang di
mana-mana. Sudah barang tentu Allah I telah meletakkan fitrah pada diri manusia
untuk mengenal-Nya. Dan untuk mengakui-Nya sebagai Rabb dan ilaah
(sesembahan). Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya:
"(Tetaplah
atas) fitrah Allah yang telah mencip-takan manusia menurut fitrah itu. Tidak
ada perubahan pada fitrah Allah.(Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengeta-hui." (Ar-Rum: 30)
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam juga telah menegaskan hal itu dalam sabdanya:
"Setiap
bayi terlahir dalam keadaan fitrah (muslim muwahhid), namun kedua orang
tuanyalah yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani atau Majusi. Sebagaimana seekor
hewan melahirkan anaknya dalam keadaan sempurna, adakah kamu dapati cacat
padanya." (Muttafaq
'alaih)
Dalam hadits ini
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjelaskan bahwa seorang insan lahir
ke dunia dalam keadaan yang sem-purna, siap menerima kebaikan. Sekiranya ia
dibiarkan begitu saja, niscaya ia dapat mengenali Rabbnya. Ia akan mengetahui
apa yang diperintahkan kepadanya, serta menyadari bahwa ia tidak dibiarkan
begitu saja. Ia dibebani tanggung jawab dan kewajiban. Akan tetapi di
sekitarnya ada faktor-faktor yang mempengaruhinya. Ada yang baik, yang akan
menghidupkan fitrah dan nalurinya. Dan ada yang buruk, yang membelokkannya dari
aqidah yang benar, hingga terjerumus dalam aqidah-aqidah sesat. Faktor
berpengaruh tersebut bisa jadi dari orang tuanya sendiri dan bisa jadi dari
guru atau orang lain.
Fitnah semacam ini
bergerak mengajak orang ke-pada kesesatan dan kemaksiatan. Dengan ajakan
seperti ini dan dengan metode yang penuh tipu daya tersebarlah berbagai macam
kemaksiatan secara otomatis semakin banyak pula orang-orang yang
mempromosikannya. Coba lihat, betapa banyak penyeru kepada kekufuran, kebatilan
dan kesesatan.
Tidak syak lagi,
bahwasanya siapa saja yang meng-gandrungi sebuah keyakinan, menyenanginya dan
mera-sa puas dengannya, pasti senang bila keyakinan seperti itu semakin banyak
penganutnya dan tersebar luas. Ia akan segera menawarkan keyakinan itu kepada
orang lain dan berusaha agar orang lain menyukainya dan memandangnya bagus.
Tanpa ambil peduli dengan kesalahan dan kesesatan yang ada padanya. Sebagai
contoh, kita meyakini kesesatan kaum Nasrani, Yahudi dan Majusi, siapa saja
yang mempelajari dan mengetahui keyakinan mereka pasti yakin bahwa mereka jauh
dari kebenaran. Walaupun begitu mereka meyakini bahwa mereka berada di atas
kebenaran. Oleh sebab itu mere-ka berusaha sekuat tenaga menyebarkan keyakinan
mereka melalui berbagai media. Dan menyebarkan juru-juru dakwah yang mereka
namakan missionaris, namun pada hakikatnya mereka adalah penginjil dan penyebar
kesesatan. Mereka ini adalah fitnah terbesar, yang mana mereka telah berhasil
menyesatkan banyak orang. Hanya orang-orang yang diselamatkan Allah Subhanahu
wa Ta'ala saja yang terhindar dari bahaya mereka para missionaris dan penginjil
itu. Allah Subhanahu wa Ta'ala menjadikan mereka sebagai batu ujian dan cobaan
bagi umat manusia. Namun di balik itu semua ada hikmah yang besar dan bukti
yang terang.
Termasuk fitnah
yang tersebar pada hari ini adalah ajakan-ajakan kepada aqidah yang sesat.
Siapa saja yang meyakini sebuah aqidah sesat, maka aqidah itu akan menjadi
kepercayaannya. Ia akan menyeru kepada-nya dan mengangkat juru-juru dakwah
untuk menyebar-kannya. Dan rela mengeluarkan hartanya untuk itu sekalipun
aqidah itu batil dan jauh dari kebenaran. Namun setan membuta-tulikan mata
hatinya sehingga merasa dirinyalah yang benar dan memandang salah orang-orang
yang menyelisihinya.
Lihat saja, setiap
ahli bid'ah pasti mengajak orang kepada bid'ahnya. Sebagai contoh kaum Syi'ah
Rafi-dhah, ajaran mereka telah tersebar luas di beberapa negeri Islam. Padahal
jika engkau menilik keyakinan mereka, pasti engkau dapati sangat jauh dari
kebenaran. Jika engkau membaca buku-buku mereka, pasti engkau akan terhenyak
kaget melihat kisah-kisah khurafat dan dusta bertebaran di sana-sini.
Walau demikian,
mereka bersungguh-sungguh dalam menyebarkan aqidah sesat tersebut. Bukan itu
saja, bahkan mereka rela mengeluarkan harta yang berlimpah demi menjerat
orang-orang jahil dan bodoh ke dalamnya. Jarang orang yang selamat jika sudah
terperangkap jerat aqidah tersebut. Wal 'Iyadzubillah
Setan menutup mata
mereka sehingga mereka merasa berada di pihak yang benar. Lalu mereka pun
berusaha memperdaya orang lain supaya meyakini merekalah golongan yang benar,
selain mereka adalah ahli bathil. Ternyata banyak sekali orang-orang jahil dan
terbelakang yang terkicuh dengan cara-cara mereka itu. Mereka menampakkan
kelembutan, kerendahan hati dan ketawadhu'an namun di balik itu mereka berusaha
menyeret orang ke dalam aqidah mereka yang sesat. Fitnah kelompok Syi'ah
Rafidhah ini sudah sedemikian besar dan parah, kita memohon kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala semoga kaum muslimin terhindar dari kejahatan dan bahaya
mereka.
Selain itu banyak
pula kelompok-kelompok me-nyimpang lainnya. Misalnya kelompok Khawarij yang
juga merupakan ancaman serius. Mereka masih tetap bergentayangan di beberapa
negeri. Yang membuat api fitnah semakin marak.
Demikian pula kaum
sufi, kaum ahli bid'ah yang mentakwil secara bathil sifat-sifat Allah. Mereka
juga merupakan pemicu fitnah. Mereka ini menyebar di ber-bagai belahan dunia.
Dan masih banyak lagi kelompok-kelompok menyimpang lainnya.
Maka sudah
seyogyanya seorang insan berpe-gang teguh kepada al-Haq dan benar-benar
meyakininya. Dan benar-benar bersandar kepada dalil-dalilnya. Serta menjauhkan
diri dari juru-juru fitnah dan kesesatan tersebut. Jangan sekali-kali ia
mendengar ajakan dan promosi mereka. Sekalipun ia seorang yang berilmu. Sebab
keyakinan-keyakinan sesat itu ibarat racun dalam lemak. Kelihatannya enak,
menarik minat untuk mema-kannya namun di balik itu adalah racun mematikan.
Tujuan kami
menyebutkan oknum-oknum juru dakwah yang menyesatkan serta bid'ah-bid'ah mereka
adalah sebagai peringatan bagi setiap muslim dari bahaya mereka dan bahaya
bid'ah yang mereka serukan. Dan supaya kaum muslimin tidak bertumpu kepada
mereka. Hendaklah selalu waspada dan berhati-hati terhadap setiap orang yang
mengajak kepada kekufuran, syirik, bid'ah dan kesesatan.
Jenis Kedua:
Penyeru Kepada Maksiat dan Dosa yang Besar Maupun Kecil
Oknum-oknum yang
mengajak berbuat maksiat dan dosa yang besar maupun kecil sangat banyak
berke-liaran pada zaman sekarang ini, semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak
memperbanyak jumlah mereka. Banyak sekali fitnah dan musibah akibat kejahatan
mereka. Mereka masuk ke mana-mana, di kalangan kaum Yahudi terdapat penyeru
kepada maksiat, demikian pula halnya di kalangan kaum Nasrani, kaum musyrikin,
kaum mulhidin kaum komunis, bahkan di kalangan kaum muslimin dan lebih khusus
lagi di kalangan Ahlus Sunnah terdapat penyeru kepada maksiat. Demikian pula di
kalangan kaum Syi'ah Rafidhah, Mu'tazilah dan kelompok-kelompok bid'ah lainnya,
di kalangan mereka terdapat penyeru kepada maksiat.
Penyeru kepada
maksiat lebih dominan daripada yang lain. Bencana yang mereka timbulkan juga
lebih besar. Tidak ada jalan alternatif lain bagi seorang mus-lim untuk
menyelamatkan dirinya dari bencana tersebut kecuali dengan menyadari bahwa
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mengha-ramkan segala perbuatan maksiat. Dan
hendaknya ia mengetahui bahwa oknum-oknum yang mengajak ber-buat maksiat pada
hakikatnya mengajak supaya orang lain meniru mereka.
Tidak syak lagi,
Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjelaskan perkara yang halal dan perkara yang
haram. Dan telah mene-tapkan sanksi dan hukuman atas perbuatan haram dan
mengancam pelakunya dengan siksaan yang pedih. Di samping itu Allah Subhanahu
wa Ta'ala menganjurkan hamba-Nya berbuat taat dan berpegang teguh dengannya
serta selalu me-ngerjakan amal-amal kebaikan. Dan Dia telah menjanji-kan pahala
yang besar bagi yang mengamalkannya. Namun meski demikian, oknum-oknum yang
menggan-drungi perbuatan dosa dan maksiat itu tetap ngotot menyebarkannya.
Jika hati bertanya,
apa yang mereka inginkan di balik maksiat dan dosa yang mereka sebarkan ke
mana-mana? Bukankah mereka mengetahui bahwa Allah telah mengharamkannya?
Bukankah mereka juga menyadari bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala akan mengazab
orang-orang yang berbuat maksiat? Lalu apa yang mereka inginkan?
Jawabnya: Itulah
fitnah dan bala zaman sekarang! Allah Subhanahu wa Ta'ala menguji
hamba-hamba-Nya dengan fitnah tersebut. Barangsiapa selamat berarti merekalah
orang-orang yang dikehendaki baik oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Barangsiapa
binasa, maka merekalah orang-orang yang dikehendaki sesat oleh-Nya. Wal
'Iyadzubillah
Sebagai keterangan
tentang fitnah dan bahaya para penyeru kepada maksiat, kami akan menyebutkan beberapa
contoh orang-orang yang mengajak berbuat maksiat dan seruan yang mereka
teriakkan. Sehingga seorang muslim dapat berjalan dengan penuh kewaspa-daan
terhadap mereka dan pengaruh mereka. Kami akan menyebutkan beberapa maksiat
yang sudah umum dan merata di tengah-tengah umat. Menyinggung sekilas tentang
bahayanya dan tidak memerincinya lebih men-dalam. Sebab buku kecil ini tidak
cukup untuk memuat-nya.
1-Menenggak Minuman
Keras
Meminum minuman
keras termasuk fitnah (ke-mungkaran) besar yang banyak menimpa para pemuda
Islam sekarang ini. Tidak hanya sebatas menenggaknya saja, bahkan mereka juga
mengajak orang lain kepada kemungkaran yang besar ini. Setiap orang yang
kecanduan minuman keras, pasti mengajak orang lain untuk mencicipinya. Sebab ia
sudah terlanjur sayang dan suka serta menggandrunginya, karena itulah ia ingin
agar semakin banyak orang yang mengikuti dan mem-bantunya. Sehingga tidak ada
orang yang mencegahnya. Ia akan berkata kepada orang yang mendakwahinya:
"Mengapa Anda terlalu pelit terhadap diri sendiri? Mengapa Anda tidak ikut
bersenang-senang menikmati kelezatan ini? Demikianlah ia terus merayu sehingga
orang-orang yang jahil akan terperosok ke dalam perbuatan maksiat itu! Dan bila
sudah jatuh ke dalamnya, ia akan terjerat sehingga sangat sulit untuk
melepaskan diri. Jatuhlah ia ke dalam kemungkaran yang besar, yaitu meminum
minuman keras. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu men-dapat
keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan
dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamr (arak) dan berjudi itu,
dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan shalat; maka berhentilah kamu
(dari mengerjakan pekerjaan itu). (Al-Ma'idah: 90-91)
2-Mendengarkan Lagu
dan Alat-alat Musik
Termasuk fitnah
(kemungkaran) yang banyak ter-sebar pada zaman sekarang adalah mendengarkan
nyanyian dan alat-alat musik. Orang-orang yang kecan-duan alat-alat musik dan
hobi mendengarkan musik, lagu dan sejenisnya suka jika semakin banyak orang
yang mempunyai kegemaran seperti mereka. Oleh sebab itu, pecandu musik dan lagu
tahu jika kita semua menentang mereka, maka kita akan mengekang mereka,
menyusahkan dan merendahkan mereka. Sehingga dengan itu mereka akan rendah dan
hina serta tidak dapat memuaskan dirinya dan menampakkan serta mempromosikan
kehendak syahwatnya.
Bilamana banyak
orang-orang yang mendukung mereka dan banyak pula orang-orang yang meniru,
membantu dan mengikuti mereka, maka dengan leluasa mereka membuka tempat-tempat
hiburan, night club, music house, kafe-kafe, diskotik-diskotik, tempat-tempat karaoke
dan lainnya. Mereka pun mengajak orang lain ke tempat itu. Pengaruh mereka
terhadap orang-orang jahil adalah cobaan dan bala'. Dengan cobaan itu Allah
meneguhkan orang-orang yang berakal dan menyesat-kan orang-orang jahil dan
menyimpang.
3-Mengisap Rokok
Mengisap rokok
termasuk fitnah (wabah) besar yang pada hari ini tidak ada satupun rumah yang
selamat dari asapnya! Kecanduan mengisap rokok telah melanda setiap lapisan
baik orang dewasa maupun anak kecil, pria maupun wanita. Bukan sebatas itu saja,
ternyata banyak juga oknum-oknum yang menyeru kepada wa-bah rokok yang lebih
tepat disebut penyakit dan bala'!
Mengapa!
Sebab para perokok
ingin agar semakin banyak orang yang kecanduan rokok. Sehingga tidak ada lagi
orang yang berusaha mencegahnya. Ajakan para peng-isap rokok ini termasuk
fitnah. Bila ia melihat seorang jahil, ia akan berusaha mempengaruhinya supaya
merokok. Termasuk di antaranya beberapa orang yang terpengaruh merokok melalui
teman-temannya yang candu merokok. Ia terpengaruh dengan jumlah mereka yang
banyak tanpa melihat kepicikan dan kedangkalan akal dan faham para perokok itu.
Lama-kelamaan ia akan mengikuti kebiasaan mereka. Barangsiapa yang Allah
kehendaki kebaikan bagi dirinya, niscaya Dia akan melindungi serta
menjauhkannya dari pergaulan anak-anak nakal tersebut. Dan barangsiapa
dipengaruhi mere-ka, maka hendaklah berhati-hati dan waspada terhadap ajakan
dan seruan mereka. Sebab bahaya ini (bahaya mengisap rokok) telah merata di
mana-mana dan telah meminta banyak korban.
4-Eksploitasi Kaum
Wanita
Termasuk dalam
deretan fitnah zaman sekarang adalah eksploitasi kaum wanita.
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam telah mengabarkan bahwa wanita itu adalah salah
satu fitnah yang terbesar. Beliau bersabda:
"Berhati-hatilah dari godaan dunia dan waspadai-lah rayuan kaum wanita, sebab fitnah pertama kali yang menimpa bani Israil adalah fitnah wanita." (HR. Muslim)
Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam menyebut wanita sebagai fitnah (sumber godaan).
Dan rasul juga telah mengabarkan bahwa bani Israil tersesat karena fitnah
(godaan) wanita.
Pada zaman sekarang
ini eksploitasi kaum wanita banyak tersebar di mana-mana. Mayoritas kaum hawa
itu berani bersolek dan menampakkan lekuk tubuh mereka di pasar dan di
jalan-jalan. Memamerkan segala macam asesioris dan perhiasannya.
Barangsiapa yang
Allah kehendaki terkena goda-an, maka ia akan menyorotkan matanya atau
melirikkan pandangannya kepada mereka (kaum wanita itu). Hing-ga dikhawatirkan
ia akan terkena godaan daya tarik wanita itu dan terpedaya lantas timbul
syahwat terlarang yang mendorongnya berbuat apa yang diharamkan Allah Subhanahu
wa Ta'ala, yaitu berzina! Atau pengantar kepada zina (seperti berdua-duan tanpa
mahram, berpacaran dan lain-lain-pent). Memang, wanita adalah godaan yang
paling besar!
Termasuk di
antaranya eksploitasi kaum wanita melalui film-film. Ini merupakan musibah dan
malape-taka besar.
Demikian pula
foto-foto mereka di majalah, koran-koran dan sampul barang-barang tertentu.
Mereka sengaja memilih wanita-wanita cantik agar menarik minat orang, khususnya
para pemuda. Dan yang lebih berbahaya lagi adalah munculnya foto-foto mereka
dalam keadaan bugil atau setengah bugil yang diproduksi dengan kamera-kamera
canggih dan ditebar dengan parabola. Nas`alullah al-'afiyah was salaamah
Tidak diragukan
lagi hal itu termasuk bencana ter-besar pada zaman sekarang ini. Allah
meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh.
Barangsiapa mensucikan dirinya, pandangannya tidak akan tertuju kepada perkara
haram itu. Dan tidak akan menuruti kehendak syahwat dalam hatinya kepada
wanita-wanita itu. Barangsiapa dipelihara dan dijaga oleh Allah Subhanahu wa
Ta'ala, niscaya Dia akan menjauhkannya dari fitnah tersebut. Dan niscaya Dia
akan memasukkannya ke dalam golongan orang-orang yang Allah Subhanahu wa Ta'ala
kehendaki kebaikan bagi diri mereka.
5-Fitnah Harta
Termasuk fitnah
pada zaman ini adalah harta benda dunia yang banyak menguasai hati manusia.
Sehingga mereka lebih mengutamakan dan mengedepankannya daripada menunaikan
hak-hak Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka tidak peduli dengan cara apa
memperoleh harta benda itu, dengan yang halal atau yang haram.
Ini termasuk bencana
yang sudah merata. Banyak juga oknum-oknum yang mengajak berbuat demikian.
Adapun faktor pendorongnya adalah hawa nafsu yang diciptakan untuk selalu
mencintai harta benda. Akibat-nya, banyak sekali orang yang terperosok ke dalam
perbuatan haram. Pada hari ini banyak ditemukan orang-orang yang
berbangga-bangga dengan harta yang ba-nyak. Allah Subhanahu wa Ta'ala
berfirman:
"Bermegah-megahan
telah melalaikan kamu." (At-Takatsur: 1)
"Dan
mereka berkata: "Kami lebih banyak mem-punyai harta dan anak-anak
(daripada kamu) dan kami sekali-kali tidak akan diazab". (Saba': 35)
Betapa banyak
orang-orang yang tergoda dengan harta benda dunia. Dan betapa banyak pula
orang-orang yang bertanya-tanya bagaimana si Fulan dapat mengum-pulkan harta
sebanyak itu hingga ia menjadi orang kaya dan dapat membangun istana-istana,
memiliki ini dan itu di dalam dan luar negeri? Hingga ia pun berangan-angan dan
akhirnya condong kepada harta dunia.
Dan betapa banyak
pula orang yang terpedaya dengan cobaan harta ini. Mereka mengumpulkan harta
tanpa peduli halal haram. Akhirnya mereka terjerumus ke dalam praktek riba,
penipuan, suap-menyuap, dan lainnya. Semua itu karena ambisinya mengumpulkan
harta. Sekalipun dengan cara mencuri, korupsi, mengge-lapkan harta negara tanpa
hak dan lain-lain. Maksudnya tidak lain dan tidak bukan adalah untuk
memperbanyak dan mengembangkan hartanya sehingga ia bisa seperti si Fulan dan
si Fulan!!
Apabila telah
memperoleh harta yang banyak, maka mereka habiskan untuk berfoya-foya,
memuaskan syahwat, mengenakan pakaian-pakaian yang disukai, tanpa memperhatikan
batas halal haramnya lagi. Seperti memanjangkan pakaian melebihi mata kaki
(isbal), atau meniru pakaian orang kafir, berekreasi ke negeri-negeri Eropa
(baca:kafir), dan menyorotkan mata sesuka hati kepada perkara-perkara yang
terlarang sebagai pemuas nafsu binatang mereka.
Demikianlah musibah
menjadi bertambah besar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah
menegaskan bahwa harta adalah cobaan. Dan yang beliau takutkan atas kita adalah
harta dunia yang dibentangkan dan gemerlap dunia yang Allah Subhanahu wa Ta'ala
keluarkan bagi kita. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Sesungguhnya
hartamu dan anak-anakmu hanya-lah cobaan (bagimu); dan di sisi Allah-lah pahala
yang besar." (At-Taghabun:
15)
Sesungguhnya Allah
Subhanahu wa Ta'ala jualah yang telah meng-anugerahkan harta benda tersebut.
Dan menjadi cobaan bagi hamba yang menerimanya. Apakah ia tergelincir ke dalam
perkara haram disebabkan harta itu? Apakah ia membeli barang-barang terlarang
karena tidak puas dengan yang dibolehkan? Ataukah ia gunakan untuk memuaskan
nafsunya sekalipun dengan perkara yang haram!?
Misalnya setiap
kali bepergian ke luar negeri, ia terjerumus ke dalam perkara haram, seperti
meminum khamar, berzina, dan lainnya. Itulah fitnah besar pada zaman sekarang
ini. Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala keselamatan dari segala
kejelekan.
6-Fitnah Ajakan
Kepada Penyimpangan dan Kesesatan
Termasuk fitnah
pada zaman ini adalah ajakan dan seruan kepada berbagai jenis penyimpangan dan
kese-satan. Orang-orang yang mengajak kepadanya berasal dari kalangan kaum
kafir dan orang-orang fasik yang datang kepada kita dengan gelar-gelar
mentereng seperti guru besar, instruktur, insinyur, arsitek, doktor, orang
pintar dan sejenisnya. Orang-orang awam meng-gelari mereka dengan sebutan
'tenaga ahli'. Pada umum-nya mereka adalah orang-orang yang membenci dan dengki
kepada kita. Sebab kita berpegang teguh dengan aqidah salafiyah yang benar. Di
samping kita juga memi-liki kekayaan alam yang melimpah ruah, serta stabilitas
keamanan yang tetap terjaga di negeri kita. Sehingga kita hanya takut kepada
Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka dengki kepada kita dan berusaha menjerumuskan
kita kepada kehan-curan yang mereka alami. Maka mereka pun mengajak orang
berbuat seperti mereka, sekalipun mereka tidak mengatakannya terang-terangan.
Namun mereka men-contohkannya melalui perbuatan untuk memperdaya kita. Mereka
itulah juru fitnah yang terbesar!
Hendaklah kita
selalu waspada terhadap mereka. jangan sekali-kali memuliakan dan menghormati
mereka, sebab sudah banyak orang yang menjadi korban, yang akhirnya condong
kepada mereka dan memuji-muji mereka.
Orang-orang yang
kembali dari negeri mereka pasti akan membenci kita. Membenci bapak-bapak dan pendahulunya.
Melecehkan ibadah-ibadah yang kita lakukan. Dan semakin tinggilah kedudukan
orang-orang kafir dan fasik itu dalam pandangan mereka.
Orang-orang itu
mengatakan: "Kalian hanya pan-dai beribadah saja! Kalian hanya memiliki
buku-buku agama saja! Kalian tidak bisa begini dan begitu! Semen-tara mereka
berhasil menciptakan ini dan itu!
Maka setan pun
memperdaya mereka, sehingga orang-orang kafir itu dianggap lebih hebat daripada
kita. Lebih pintar, lebih maju ilmu pengetahuannya, lebih kuat jasmaninya,
lebih ahli dan lebih mahir daripada kita kaum muslimin. Mereka benar-benar
tidak tahu bahwa orang-orang kafir itu memang disegerakan bagi mereka
kenikmatan-kenikmatan di dunia. Mereka adalah orang-orang yang sibuk mengurus
dunia serta meninggalkan akhirat, sebagaimana yang digambarkan Allah Subhanahu
wa Ta'ala dalam firman-Nya:
"Mereka
hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang
(kehidup-an) akhirat adalah lalai." (Ar-Rum: 7)
Wahai saudaraku,
janganlah sekali-kali engkau terpedaya dengan orang-orang seperti itu. Baik
mereka mengajakmu dengan lisan ataupun dengan perbuatan.
Misalnya seorang
guru, ia mengajak dengan ucap-annya, ia hiasi perkataannya sehingga untaian
katanya menarik untuk didengar. Namun di balik itu terdapat racun yang
mematikan. Bahaya mereka sangat besar. Hanya orang yang Allah beri keteguhan
serta ilmu yang dapat lolos dari mereka. Namun bagi yang lemah aqidahnya, ia
pasti terpedaya oleh mereka. Ia akan melatahi guru sesat tersebut. Atau minimal
meyakini guru sesat itu punya kelebihan, punya keahlian, punya pangkat dan
kedudukan yang tinggi. Ia akan menyan-jungnya mati-matian bahwa dia punya
keahlian ini, punya kepandaian itu dan lain sebagainya. Lantas ia akan
mengikuti dan membenarkan seluruh ucapannya. Hing-ga ia terseret ke dalam
ajakan guru sesat itu, maka kejahatan dan kerusakan semakin meluas. Itulah
salah satu malapetaka akhir zaman!
Demikian pula yang
datang dengan gelar insinyur, arsitektur, developer, instruktur dan lainnya
yang berge-rak di bidangnya masing-masing. Orang-orang jahil memuji mereka,
dengan mengatakan: "Mereka mengua-sai teknologi yang tidak kita kuasai,
mereka ahli dalam memproduksi barang-barang dan merancang bangunan. Dengan
demikian orang-orang jahil itu terpikat dan gan-drung kepada mereka. Tanpa
menyadari bahwa mereka itu sebenarnya budak-budak dunia. Dan tanpa menya-dari
juga bahwa mereka adalah orang kafir dan fasik yang tidak pernah ke masjid,
tidak pernah menunaikan shalat dan tidak pernah membaca Al-Qur'an.
Seorang muslim yang
celaka tanpa terasa telah menyanjung-nyanjung mereka, terpedaya dengan mere-ka,
memuji mereka dengan sifat amanah, faham, kuat dan bertanggung jawab dalam
menangani tugas.
Orang-orang jahil
yang kepincut dengan mereka tidak menyadari bahwa sebenarnya mereka melakukan
hal itu untuk memperdaya orang banyak, dan agar orang lain memuji mereka,
sekalipun pekerjaan mereka seram-pangan.
Kita katakan kepada
orang jahil itu: "Apabila Anda mengagumi mereka, belajarlah baik-baik
seperti mereka lalu terapkan! Dengan catatan pelajarilah hal-hal yang
bermanfaat saja dan hindarilah hal yang jelek-jelek. Sebab, bukankah Anda telah
mengetahui bahwa niat mereka jelek? Meskipun mereka dikaruniai ilmu pengetahuan
duniawi. Yang tidak lain hanyalah kese-nangan yang memperdayakan.
7-Promosi-promosi
Terselubung
Termasuk fitnah
pada hari ini adalah promosi-promosi terselubung yang banyak disebarkan oleh
orang-orang kafir dan fasik melalui saluran-saluran komunikasi (program-program
radio dan televisi), majalah, koran, buku dan selebaran-selebaran. Orang-orang
jahil kem-bali menjadi korban dengan mengkonsumsi barang-barang itu. Mereka pun
percaya dengannya, meyakini kebenarannya dan akhirnya terpedaya lantas mereka
sendiri pula yang menyiarkannya lewat program-program radio dan televisi.
Mengagumi keyakinan dan ibadah orang-orang kafir dan fasik itu, serta mengagumi
karya-karya mereka, dan menyebarkannya melalui tulisan-tulisan dan surat kabar
serta mencantumkan di dalam-nya foto-foto hasil produksi mereka.
Bahkan ada juga
orang jahil yang memuji-muji aga-ma mereka dan mencela dienul Islam. Melecehkan
aqidah dan budaya kita tanpa kita sadari.
Orang-orang awam
melahap semua itu melalui siaran-siaran radio yang mereka pancarkan dan
buku-buku serta koran-koran yang mereka sebarkan.
Hal ini merupakan
bahaya besar yang dapat me-nerkam setiap orang jahil yang tidak punya tameng
ilmu untuk menangkis syubhat-syubhat tersebut. Bisa saja hatinya terkena
syubhat-syubhat itu. Lalu ia akan sulit melepaskan diri darinya. Jika syubhat
yang disebarkan oleh juru dakwah, kaum fasik dan orang-orang yang punya maksud
jelek serta para ahli bid'ah melalui siaran-siaran dan buku-buku ini menimpa
seseorang maka tidak akan selamat darinya kecuali orang yang memiliki ilmu
pengetahuan yang cukup sehingga ia dapat membantahnya dan menjelaskan
kesesatan-kesesatan yang terdapat di dalamnya kepada orang lain.
8-Berteman Dengan
Anak-anak Nakal
Termasuk fitnah
pada zaman ini yang tidak kalah berbahaya adalah teman-teman yang nakal.
Seorang insan bisa saja terpengaruh oleh temannya, ayahnya, saudaranya atau
sahabatnya. Sehingga ia berbuat seperti tingkah laku teman-temannya itu.
Sementara teman-temannya itu adalah anak-anak nakal yang selalu meng-ajaknya
berbuat maksiat dan menjauhkannya dari ketaatan. Jelas, berteman dengan
anak-anak nakal ini merupakan fitnah (bahaya) yang sangat besar.
Jalan yang harus
ditempuh seseorang untuk mele-paskan dirinya dari bahaya ini adalah senantiasa
bersa-bar dan terus memperteguh kesabarannya. Memegang teguh kebenaran walau
bagaimana pun kondisinya. Hendaklah kamu bersabar apabila teman sekelasmu atau
kawan sekantormu seorang yang fasik dan suka berbuat maksiat, lalu mengejekmu
karena kamu meninggikan kain celanamu sementara ia musbil
(mela-buhkannya hingga melebihi mata kaki), atau menge-jekmu karena kamu
memanjangkan jenggot sementara ia mencukurnya, atau mengejekmu karena kamu
bersi-kap zuhud, wara', selalu menjaga shalat lima waktu berjama'ah, tidak
menonton film dan tidak mendengar-kan musik. Bahkan kadang kala ia mengajakmu
untuk meninggalkan ketaatan-ketaatan tersebut dan merayumu untuk menyertainya
berbuat maksiat dan kemungkaran. Jika demikian kondisinya, hendaklah kamu
bersabar dan jangan sekali-kali terpedaya dengannya. Semoga Allah Subhanahu wa
Ta'ala memberikan jalan keluar bagimu. Karena teman-teman yang fasik itu
-siapapun orangnya- memang sangat besar bahayanya, dia itu saudara, ayah, anak,
teman, guru atau yang lainnya.
Oleh sebab itu pula
kamu harus ekstra hati-hati karena ucapan mereka sangat besar pengaruhnya.
Se-orang insan yang diberi karunia ilmu pengetahuan meyakini bahwa ia berada di
atas kebenaran pasti tidak akan terpedaya dan condong kepada mereka./
BAGAIMANA SOLUSINYA?
Banyak sekali jalan keluar dari fitnah dan kemung-karan yang menghadang kaum muslimin pada zaman ini yang tidak mungkin disebutkan satu per satu di sini. Namun kita akan sebutkan satu di anta-ranya, yang merupakan solusi utama dan asas dalam menanggulanginya. Siapa saja yang menemui jalan ini ia pasti termasuk orang-orang yang selamat dengan izin Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Jalan
itu adalah menuntut ilmu!
Ilmu merupakan
jalan keselamatan dari fitnah-fitnah tersebut. Yaitu ilmu yang benar sebagai
faktor utama penjamin keselamatannya dari fitnah. Setiap orang yang mendapat
karunia ilmu maka ia berada di bawah naungan cahaya terang yang berfungsi
sebagai alat untuk mengetahui cara selamat dari kebinasaan.
Ilmu yang dimaksud
di sini adalah ma'rifatullah (mengenal Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan
dalil-dalil), memahami syariat-Nya, hak-hak-Nya, hukum-hukum-Nya, janji-janji
serta ancaman siksa-Nya. Pertama kali camkanlah bahwa engkau adalah hamba
Allah. Engkau tidak diciptakan-Nya secara sia-sia. Ketahuilah bahwa Dia-lah
Rabb yang telah menciptakan engkau, dan Dia-lah yang mengatur engkau.
Renungilah hal itu dengan melihat tanda-tanda kebesaran-Nya baik yang tersirat
maupun yang tersurat. Yakinilah bahwa Dialah Allah yang mengatur dan memi-liki
engkau, yang telah mencurahkan nikmat-nikmat-Nya yang tiada terhingga kepada
engkau.
Dan ketahuilah
bahwa engkau hanyalah seorang makhluk. Milik Sang Pencipta dan Pemberi rezeki.
Eng-kau sangat membutuhkan-Nya setiap saat. Dan engkau telah menikmati
nikmat-nikmat-Nya yang terus mengalir tanpa henti.
Lalu sadarilah
bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah membebani engkau, yaitu dengan perintah
dan larangan-Nya. Dia memerintahkan dan mewajibkan engkau beribadah serta
melarang dan memperingatkan engkau dari perka-ra haram supaya dijauhi.
Perkara-perkara di atas wajib engkau ketahui. Pelajari dan tekunilah karena hal
itu tidaklah sulit, bacalah Al-Qur'an dan kitab-kitab As-Sunnah seperti Shahih
Al-Bukhari, Muslim dan lainnya. Di sana pasti engkau dapati pelipur lara dan
obat yang manjur untuk setiap penyakit. Di sana juga engkau dapati kewa-jiban-kewajiban
ibadah seperti shalat, thaharah (bersuci), dan rukun-rukun Islam lainnya. Di
dalamnya juga terdapat keterangan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan
perkara-perkara mubah yang boleh kita nikmati untuk menyam-bung hidup, dan juga
menjelaskan perkara-perkara haram dan sejenisnya.
Jika hal itu sudah
engkau fahami, maka selanjut-nya ketahuilah bahwa di sana ada pahala dan siksa.
Yaitu bilamana seorang hamba menjaga kewajiban-kewajiban ibadah itu, niscaya
Allah akan memberinya pahala. Demikian pula bila ia menjauhi perkara haram
semata-mata melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia akan diberi
oleh-Nya pahala yang besar. Dan sadarilah bahwa jika ia melakukan perkara haram
itu atau menganggapnya remeh (menganggapnya hal biasa sehingga dilanggar-nya),
niscaya Allah akan menyiksanya. Apabila ia meninggalkan kewajiban, maka Allah
akan menyiksanya karena itu. Dan siksaan itu ada yang disegerakan ada pula yang
ditangguhkan, sebagaimana juga halnya pahala.
Bilamana semua itu
telah engkau resapi, apakah engkau masih berbuat durhaka kepada Allah? Apakah
engkau masih bisa terkicuh lantas berbuat maksiat? Maka dari itu, pelajarilah
aqidah yang benar agar engkau tidak tertipu oleh juru-juru dakwah yang sesat,
para ahli bid'ah, mu'tazilah dan lainnya. Ketahuilah bahwa aqidahmu akan
senatiasa lurus selama engkau mempelajari aqidah Ahlus Sunnah dan berpegang
teguh dengannya. Selanjutnya setelah engkau mengetahui perintah dan larangan
Allah Subhanahu wa Ta'ala, pahala dan siksa-Nya, janganlah sekali-kali engkau
terima ajakan yang membu-atmu malas beribadah dan menjerumuskanmu ke dalam
perbuatan haram. Anggaplah orang yang mengajak itu sebagai juru-juru kesasatan
dan fitnah, yang merupakan cobaan Allah Subhanahu wa Ta'ala terhadap
orang-orang jahil.
Mengetahui
perkara-perkara tersebut merupakan asas dalam meraih keselamatan. Demikianlah
terapi yang sangat gampang dan mudah. Dan alhamdulillah, di negara kita
ini sarana dan prasarana menuntut ilmu mudah didapatkan.
Sarana-sarana itu
sebagai berikut:
Majlis-majlis
ilmu
Banyak sekali
majlis-majlis ilmu yang diasuh oleh para alim ulama, mereka membacakan
kitab-kitab ilmu di sela-sela waktu kosong. Engkau dapat mempelajari aqidah,
hukum, nasihat-nasihat dan ilmu-ilmu lainnya. Jangan terlalu terpaku dengan
pelajaranmu di sekolah atau madrasah yang hanya diperoleh dari guru saja.
Karena pada umumnya mereka juga tidak memberikan porsi materi pelajaran yang
memadai.
Rajin
bertanya
Banyak sekali
ulama-ulama yang dapat engkau hu-bungi melalui telepon ataupun bertatap muka
langsung, supaya engkau dapat memetik ilmu yang bermanfaat dan benar melalui
mereka.
Buku-buku
yang bermanfat
Banyak sekali
buku-buku karangan ahli ilmu yang telah dicetak dan direvisi. Sehingga terjaga
keakuratan dan kevalidan penisbatan buku-buku itu kepada penulis aslinya.
Mereka adalah ulama pewaris nabi yang dapat dipegang ucapannya. Sandaran mereka
adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah. Engkau dapat memiliki buku-buku terse-but dan
dapat engkau baca dan telaah. Dan pergunakan-lah kitab-kitab syarah yang
dapat dipercaya dan steril dari bid'ah-bid'ah untuk membantu memahaminya.
Dengan demikian aqidah dan ilmu yang kamu miliki dapat terjaga dan tidak
ternodai.
Janganlah engkau
campur adukkan ilmu yang be-nar dengan ilmu yang menyimpang. Sebab di sana ba-nyak
sekali beredar buku-buku ahli bid'ah, seperti buku-buku Syi'ah Rafidhah,
Al-Asy'ariyah, Mu'tazilah dan lain-lain. Buku-buku tersebut ciri-cirinya sangat
jelas, cukup engkau kenali penulisnya, apakah ia seorang syi'i rafidhi
(penganut paham Syi'ah Rafidhah), atau seorang mu'tazili, asy'ari atau yang
lainnya. Jauhilah buku-buku mereka dan jangan sekali-kali engkau membacanya.
Jika engkau tidak mengetahui buku yang harus dibaca, tanyakanlah kepada para
ulama, buku apa saja yang harus dibaca dan buku apa saja yang harus dijauhi.
Semoga engkau menjadi seorang yang alim tentang Dienullah, insya Allah. Dengan
jalur ilmu itulah engkau akan selamat dari segala fitnah dan kehancuran./
CAMKANLAH NASIHAT INI!
esungguhnya jalan keselamatan hanyalah satu, yaitu jalan Allah yang lurus. Yang telah Allah sebutkan dalam firman-Nya:
"Dan
bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah
dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan
itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya." (Al-An'am: 153)
Telah dinukil dari
sebuah hadits shahih bahwa suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menarik sebuah garis lurus, lalu menarik garis-garis ke kanan dan ke kiri dari
garis yang lurus itu. Kemudian beliau bersabda:
"Inilah (garis lurus) jalan Allah, sementara garis-garis ke kanan dan ke kiri itu adalah jalan-jalan setan" , kemudian beliau membaca ayat: "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya." (HR. Ahmad dan Ad-Darimi)
Sebagian ulama
mencontohkannya dengan pelepah kurma yang menjulur hingga ke tanah. Sekiranya
seekor serangga merayap naik melalui batangnya, niscaya ia akan sampai ke atas
dan dapat menikmati buah kurma yang diinginkannya, artinya ia telah selamat
sampai ke tujuan. Lain ceritanya jika ia naik melalui pelepah daun kurma yang
menjulur ke kanan dan ke kiri itu, baru saja ia mencoba merayap naik pasti
sudah terjatuh. Batang itulah jalan Allah, sementara pelepah daun kurma itu
adalah jalan-jalan setan. Jalan Allah yang merupakan shiratul mustaqim
sangat jelas terlihat.
Sekarang ini kita
berada pada zaman serba asing, sebagaimana yang disebutkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam dalam se-buah hadits:
"Dienul Islam itu pada mulanya asing dan akan kembali menjadi asing sebagaimana pada awalnya, maka Thuubaa (kebahagian/Surga bernama thuu-baa) bagi para ghuraba'." (HR. Muslim)
Ada beberapa
riwayat lainnya yang menjelaskan pengertian ghuraba' sebagai berikut:
"Mereka adalah orang-orang yang memelihara agamanya dari
fitnah-fitnah." Setiap kali fitnah datang menimpa harta, diri dan
agamanya, ia akan menjauh menyelamatkan diri. Hingga agamanya tetap terjaga.
Sebagaimana disebutkan Rasu-lullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah
hadits:
"Pada akhir zaman nanti sebaik-baik harta kalian adalah kambing-kambing yang digembalakannya di puncak-puncak bukit dan tempat-tempat penggem-balaan, menjauhkan diri dari fitnah-fitnah demi menjaga agamanya."
Orang-orang yang
menjaga nilai-nilai agamanya merekalah yang disebut ghuraba', dan
merekalah yang mendapat doa dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam:
"Berbahagialah para ghuraba'!"
Seorang muslim
hanya selamat dengan memegang teguh nilai-nilai agamanya, ia harus
mendahulukannya daripada yang lain. Seperti yang disebutkan dalam hadits:
"Apabila datang cobaan/fitnah menimpamu, maka korbankan hartamu. Jika tidak dapat diatasi dengan harta, maka korbankanlah dirimu. Jangan sekali-kali kamu korbankan agamamu!"
Camkanlah nasihat
tersebut, kami berharap semo-ga setiap muslim dapat mengembannya dengan
sebaik-baiknya. Kita memohon kepada Allah semoga Dia mengajarkan kita ilmu yang
bermanfaat, dan menjadikan kita orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu
mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Kita berlindung kepada-Nya dari
ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu', doa yang tidak dikabulkan.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala menunjukkan kebenaran kepada kita dan
memberikan kekuatan bagi kita untuk mengikuti-nya. Dan menampakkan kebatilan
kepada kita serta memberikan petunjuk kepada kita untuk menjauhinya. Tidak
menjadikannya samar sehingga kita tersesat. Kita memohon kepada Allah Subhanahu
wa Ta'ala semoga Dia mengokohkan agama ini yang merupakan pelindung
segala urusan kita, dan menghindarkan kita dari fitnah-fitnah yang nyata maupun
terselebung. Sesungguhnya Dia Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Shalawat dan
salam semoga tercurah atas junjungan kita Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam, atas keluar-ga dan segenap sahabat beliau.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar