TOKO ALHAROMAIN
MENJUAL PAKAIAN JADI
D 54-D55 AND B19-B20
PASAR TANJUNG MOJOKERTO
Burdah artinya mantel dan juga dikenal sebagai Burdah yang berarti shifa (kesembuhan). Imam Busyiri adalah seorang penyair yang suka memuji raja-raja untuk mendapatkan uang. Kemudian beliau tertimpa sakit faalij (setengah lumpuh) yang tak kunjung sembuh setelah berobat ke dokter manapun.
Burdah artinya mantel dan juga dikenal sebagai Burdah yang berarti shifa (kesembuhan). Imam Busyiri adalah seorang penyair yang suka memuji raja-raja untuk mendapatkan uang. Kemudian beliau tertimpa sakit faalij (setengah lumpuh) yang tak kunjung sembuh setelah berobat ke dokter manapun.
Tak lama kemudian beliau mimpi bertemu Rasulullah S.A.W. yang
memerintahkannya untuk menyusun syair yang memuji Rasulullah. Maka beliau
mengarang Burdah dalam 10 pasal pada tahun 6-7 H. Seusai menyusun Burdah,
beliau kembali mimpi bertemu Rasulullah yang menyelimutinya dengan Burdah
(mantel). Ketika bangun, sembuhlah beliau dari sakit lumpuh yang dideritanya.
Qoshidah Burdah ini tersebar ke seluruh penjuru bumi dari timur ke
barat. Bahkan disyarahkan oleh sekitar 20 ulama, diantaranya yang terkenal
adalah Imam Syaburkhiti dan Imam Baijuri.
Habib Husein bin Mohammad Alhabsyi (saudara Habib Ali Alhabsyi sohibul maulid Simtud Duror) biasa memimpin Dalail Khoiroot di Mekkah. Kemudian beliau mimpi bertemu Rasulullah yang memerintahkannya untuk membaca Burdah di majlis tersebut. Dalam mimpi tersebut, Rasulullah berkata bahwa membaca Burdah sekali lebih afdol daripada membaca Dalail Khoiroot 70 kali.
Habib Husein bin Mohammad Alhabsyi (saudara Habib Ali Alhabsyi sohibul maulid Simtud Duror) biasa memimpin Dalail Khoiroot di Mekkah. Kemudian beliau mimpi bertemu Rasulullah yang memerintahkannya untuk membaca Burdah di majlis tersebut. Dalam mimpi tersebut, Rasulullah berkata bahwa membaca Burdah sekali lebih afdol daripada membaca Dalail Khoiroot 70 kali.
Ketika Hadramaut tertimpa paceklik hingga banyak binatang buas
berkeliaran di jalan, Habib Abdulrahman Al Masyhur memerintahkan setiap rumah
untuk membaca Burdah. Alhamdulillah, rumah-rumah mereka aman dari gangguan
binatang buas.
Beberapa Syu’araa (penyair) di zaman itu sempat mengkritik bahwa tidaklah pantas pujian kepada Rasulullah dalam bait-bait Burdahtersebut diakhiri dengan kasroh/khofadz. Padalah Rasulullah agung dan tinggi (rofa’). Kemudian Imam Busyiri menyusun qoshidah yang bernama Humaziyyah yang bait-baitnya berakhir dengan dhommah (marfu’).
Beberapa Syu’araa (penyair) di zaman itu sempat mengkritik bahwa tidaklah pantas pujian kepada Rasulullah dalam bait-bait Burdahtersebut diakhiri dengan kasroh/khofadz. Padalah Rasulullah agung dan tinggi (rofa’). Kemudian Imam Busyiri menyusun qoshidah yang bernama Humaziyyah yang bait-baitnya berakhir dengan dhommah (marfu’).
Imam Busyiri juga menyusun Qoshidah Mudhooriyah. Pada qoshidah
tersebut terdapat bait yang artinya, “Aku bersholawat kepada Rasulullah
sebanyak jumlah hewan dan tumbuhan yang diciptakan Allah. Kemudian dalam
mimpinya, beliau melihat Rasulullah berkata bahwa sesungguhnya malaikat tak
mampu menulis pahala sholawat yang dibaca tersebut.
Habib Salim juga bercerita tentang seseorang yang telah berjanji
kepada dirinya untuk menyusun syair hanya untuk memuji Allah dan Rasulullah.
Suatu ketika ia tidak mempunyai uang dan terpaksa menyusun syair untuk memuji
raja-raja agar mendapat uang. Ia punmimpi Rasulullah berkata, ”
Bukankah engkau telah berjanji hanya memuji Allah dan Rasul-Nya?! Aku akan memotong tanganmu.”
Bukankah engkau telah berjanji hanya memuji Allah dan Rasul-Nya?! Aku akan memotong tanganmu.”
Kemudian datanglah Sayidina Abubakar r.a. meminta syafaat untuknya
dan dikabulkan oleh Rasulullah. Ketika ia terbangun dari tidurnya, ia pun
langsung bertobat. Kemudian ia melihat di tangannya terdapat tanda bekas
potongan dan keluar cahaya dari situ.
Habib Salim mengatakan bahwa Burdah ini sangat mujarab untuk
mengabulkan hajat-hajat kita dengan izin Allah. Namun terdapat syarat-syarat
yang harus dipenuhi. Yaitu mempunyai sanad ke Imam Busyiri, mengulangi bait ”
maula ya solli wa sallim “, berwudhu, menghadap kiblat, memahami makna
bait-bait, dibaca dengan himmah yang besar, beradab, memakai wewangian.
Khusus tentang memakai wewangian ini, Habib Salim mengatakan, “Tidak seperti orang sekarang, membaca Burdah namun badannya bau rokok. Padahal salaf telah sepakat untuk mengharamkan rokok.
Khusus tentang memakai wewangian ini, Habib Salim mengatakan, “Tidak seperti orang sekarang, membaca Burdah namun badannya bau rokok. Padahal salaf telah sepakat untuk mengharamkan rokok.
Di akhir ceramah beliau, Habib Salim menyampaikan bahwa jika
seseorang tidak berjalan di thoriqoh aslaf maka dikhawatirkan tiga hal.
Pertama, umurnya pendek. Kedua, Hidup dalam keadaan bingung/akalnya gila.
Ketiga, tak akan dihargai masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar