TOKO ALHAROMAIN
MENJUAL PAKAIAN JADI
D 54-D55 AND B19-B20
PASAR TANJUNG
Cara mengantisipasi sihir
Cara mengantisipasi sihir
Untuk menghadapi jenis sihir tersebut (ilmu sirep) adalah
hal yang teramat mudah sekali dilakukan oleh setiap orang, yakni dengan
kriteria sebagai berikut :
a.
Anda harus dapat (bisa) mensugestikan
diri anda pribadi, bahwa Tuhan telah memberikan kekuatan yang baik dan positif
pada anda, sehingga anda meyakininya dengan sepenuh hati atas ucapan prabawa
sugesti mental anda sendiri, dan yakini pula bahwa diri anda saat ini telah
memiliki daya tolak yang kuat lagi ampuh dalam menghalau anasir-anasir jahat
yang ditujukan pada diri anda. Mengenai ucapan prabawa sugesti mental tersebut
dapat anda rubah dalam bahasa anda masing-masing (bahasa yang anda kuasai),
yang terpenting dalam ucapan itu adalah : bahwa anda sangat mengerti/faham
betul dengan apa-apa yang anda ucapkan itu dan meyakininya dengan sepenuh hati
Catatan : Jika hal
tersebut anda lakukan pada tiap-tiap anda hendak tidur malam, maka kekuatan
daya sabda swara - ucapan anda tadi akan memancarkan energi kosmik dari alam
semesta, yang bergetar dengan begitu halusnya dan akan menimbulkan medan magnet
yang semakin lama akan semakin kuat dan membentuk gelombang pancaran sinar
(aura) yang mengkristalisasi dalam kemauan daya cipta anda, dan akan terisi
daya sakti dan daya pemunah (daya tolak) untuk meredam - menetralkan -
menangkis unsur-unsur magi gaib dari seseorang yang ditujukan kepada anda. Hal
ini akan terjadi dengan secara otomatis jika anda mengerjakannya secara tekun
dan rutin serta meyakininya. Karena ucapan / sabda prabawa sugesti mental yang
diucapkan ketika hendak menjelang tidur, maka ucapan itu akan terekam di bawah
sadar alam pikirannya. Begitu pula halnya jika anda hendak keluar rumah, ucapan
yang semalam anda lakukan itu (ketika hendak tidur) harus anda ingat kembali
dalam hati dan pikiran anda, bahwa sekarang ini anda sudah bukan manusia yang
lemah lagi, melainkan seorang manusia yang memiliki kekuatan untuk dapat
menolak segala macam bentuk unsur-unsur gaib negatif dari seseorang yang
ditujukan kepada anda, dan langkahkanlah kaki anda dengan penuh rasa percaya
diri yang tinggi lagi mantap (cara ini bersifat umum dan dapat dilakukan oleh
siapa saja).
b.
Cara ini mempergunakan dzikiran -
amalan-amalan yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur’an - Al Kariim yang
bersifat ilahi. Jika kita renungkan Al-Qur’an, maka akan mengingatkan kita
sebagai manusia tentang adanya hubungan antara Al-Qur’an dengan dunia alam dan
juga primordialitas wahyu Al-Qur’an yang seringkali menyatakan “kesadaran
terhadap proses penciptaan alam semesta”, Karena dunia itu sendiri terdiri dari
sesuatu yang terus menerus mengalir atau menjadi, sedangkan yang belum menjadi
hanyalah merupakan refleksi wujud dan pola-pola dasar abadi yang terkandung di
dalam firman atau kalam Tuhan. Dapat dikatakan bahwa Al-Qur’an sebagai suatu
alam musikal yang merupakan suara dari firman Tuhan yang diembuskan ke hati
Nabi dan kemudian ke para sahabat dan generasi-generasi selanjutnya. Bagi
seseorang yang rajin melazimkan - membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an maka arus
jiwanya akan menuju Tuhan, dan dengan sendirinya membantu mempersatukan kembali
jiwa yang telah disucikan oleh wahyu ilahi yang sakral, bagaikan lingkaran
cahaya yang mengelilingi firman sakral dan kemilaunya dihidupkan oleh kehadiran
- kemukjizatan kata, yang tak lain adalah ayat-ayat Tuhan yang suci.
Karena ayat-ayat suci
Al-Qur’an merupakan kekuatan atau mukjizat, maka huruf-huruf dan kata-kata yang
memvisualisasikan ayat-ayat Al-Qur’an, juga memerankan suatu mukjizat dan
memperlihatkan kekuatan-kekuatannya sendiri. Seperti misalkan saja : surat Al-Fath
(kemenangan) ayat : 1 s/d 5, yang menyatakan sebagai berikut :
Sesungguhnya kami
telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata (QS : Al-Fath : 1). Supaya
Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan
datang serta menyempurnakan nikmatnya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan
yang lurus (QS : Al-Fath : 2). Supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang
kuat (banyak) (QS : Al-Fath : 3). Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke
dalam hati orang-orang mu’min supaya keimanan mereka (yang telah ada)
bertambah. Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah
maha mengetahui lagi maha bijaksana (QS : Al-Fath : 4) Supaya dia memasukkan
orang-orang mu’min laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir
dibawahnya sungai-sungai. Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang
demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah. (QS : Al-Fath : 5).
Lima ayat dari surat
Al-Fath tersebut akan menjadikan bagi diri si pembacanya dan melazimkannya
dengan secara rutin (Istiqomah) yakni suatu cahaya (nur) yang Allah masukkan
dalam hati (qalbu) hambanya , untuk agar dapat menetralkan bahkan dapat untuk
memusnahkan ilmu-ilmu yang disalah gunakan oleh si pemiliknya pada jalan yang tidak
diridhoi Allah SWT. Karena cahaya (nur) yang mengeram dalam hati (qalbu) itu
akan merupakan dan menjadikan perisai dari berbagai macam serangan-serangan
gaib yang dilontarkan secara halus dan ditujukan pada diri kita, dan sekaligus
akan membalikkan arus negatif tersebut pada si pemilik ilmu itu sendiri. Hal
tersebut dapat terjadi semuanya atas izin dan kuasa Allah SWT. semata. Maka
lazimkanlah untuk membacanya pada tiap-tiap habis menjalankan sholat lima waktu (sholat wajib) sebanyak : 3 kali , dan jika
hendak tidur malam serta akan keluar dari rumah lima ayat tersebut dibaca kembali sebanyak 3
kali pula. Jadikanlah lima
ayat tersebut sebagai dzikiran sehari-harinya, Insya Allah apa-apa yang
tersirat dalam hati anda akan terkabulkan dengan ijin-Nya. Bukankah
dengan mengingat Allah (dzikrullah) itu hati akan menjadi tenteram..!!??
Dzikir merupakan buah
dari visi spiritual sehingga dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
“intelektual”, dan juga untuk merangsang adanya transformasi kimiawi dalam jiwa
manusia. Karena kata-kata dalam ayat-ayat Al-Qur’an itu akan mempunyai kekuatan
denotasi dan konotasi, dan juga memiliki kekuatan sugesti dan penyadaran
tentang pengetahuan “intuitif” yang ada dalam jiwa . Dzikir yang baik dan benar
akan mempengaruhi pengakuan jiwa manusia terhadap adanya cahaya kebenaran -
cahaya kemenangan - dan cahaya kedamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar