TOKO ALHAROMAIN
MENJUAL PAKAIAN JADI
D 54-D55 AND B19-B20
PASAR TANJUNG MOJOKERTO
Fadhilah Ilmu dalam alquran
Sebuah renungan semoga berharga:
Fadhilah Ilmu dalam alquran
Keutamaan ilmu dan orang-orang
berilmu
“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan
untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu”
(Q.S. AL- ’ANKABUT:43)
“Dan tidaklah sama orang yang buta dengan orang yang melihat”
(Q.S. FATHIR:19)
“… Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah
ulama…”
(Q.S. FATHIR:28)
“…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…”
(Q.S. AL-MUJADILAH:11)
Sebuah renungan semoga berharga:
- Semua ilmu hakekatnya akan menuju pada kemurnian
dan kesadaran tauhid sebagaimana fitrah manusia dan alam semesta ini
sebagai makhluq yang butuh dan akan terus gelisah hingga genap keilkhlasan
kita bersandar Allah Rab ‘azza wajalla. Allah telah mengatur
sebaik-baiknya ciptaanya, segala ciptaan-Nya takkan pernah luput dari
kesempurnaan-Nya
- Hanya ilmu yang mendasarkan pada Allah yang
shahih (ada tuntunanya
dari rasulullah lewat hadist yang shahih), meyakininnya sebagai jalan
kebaikan yang bisa mengantarkan pada kejayaan ummat manusia dan
kejayaan kelak yang haq disisi Allah
- Mari berusaha mendapatkan ilmu yang lebih
prioritas (ilmu hal) yaitu yang lebih bisa mendekatkan diri kepada
Allah sebagai seorang hamba lewat al-ilmu (alquran) yang harus
selalu menjadi sandaran dan keyakinan bagi tiap amalan kita (ilmu haq) dan
baru urutan selanjutanya adalah segala ilmu yang asalnya dari sumber
yang bersih, dengan niat yang bersih dan menuju kepada kebersihan pula…
(semoga Allah senantiasa meneguhkan keikhlasan hati kita semua)
“… dan
tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit"
(Al isra’: 85)
Hikmah:
·
“Mari memanfaatkan dan mengajarkan ilmu yang Allah
karuniakan sebaik mungkin”
·
“Mari berusaha senantiasa bertindak berdasar ilmu (dalil) yang kokoh
yang ada contohnya dari rasulullah, bukan sekedar prasangka”
Ilmu adalah kunci sukses dunia
akhirat
“…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…”
(Q.S. AL-MUJADILAH:11)
“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut akan (azab) Tuhan mereka (57) Dan
orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Tuhan
mereka (58) Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan dengan Tuhan mereka (sesuatu
apapun) (59) Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka
akan kembali kepada Tuhan mereka (60) mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan, dan merekalah orang-orang yang segera
memperolehnya (61)”
Sebuah Hikmah dan Renungan:
·
“Mari menyadari, sekedar menerima
kebenaran mungkin bisa dengan taqlid (ikut-ikutan) namun tiada derajad disisi
Allah karna mudahnya
lepasnya kebenaran tanpa kita tahu. Sedang seorang muslim harus benar-benar beriman
yang haq dengan ilmu dan pemahaman mendalam yang benar sebagaimana telah
rasulullah teladankan dan para sahabat telah mengamalkan, sehingga ia juga bisa
merasakan dan menemukannya sendiri”
·
“Waspada pada pendapat yang keliru, salah
dan menyesatkan pada kebanyakan orang (keawaman) yang senantiasa siap
menerkam kita”
·
“Mari membiasakan pisahkan antara yang haq
dan yang bathil, fakta dan opini serta orang (dan media) yang mengucapkannya”
·
“Jangan begitu saja menerima pandangan
media atau angapan orang banyak tentang dunia ini dan jalan yang baik
menurutnya. Teliti dulu kebenarannya, sebenar petunjuk adalah yang datang dari Allah (al quran)
dan dijelaskan rasul-Nya (assunnah). Maka miliki keilmuan agama yang kuat sebagai
seorang muslim yang selayaknya”
·
“Jangan mengandalkan pengalaman, pendapat
atau pandangan umum saja tanpa ilmu, ingat firman Allah kebanyakan manusia adalah
menyesatkan justru karna banyaknya mereka yang seakan-akan benar dan kuat
sedang perbuatan mereka adalah dari nafsu dan kebiasaan (kebanyakan) dan warisan
yang salah”
·
“Jangan pernah biarkan orang lain mempengaruhi
atau mengambil alih hidup kita, biarlah hidayah Allah menuntun hidup kita dengan sebenar ilmu yang haq dan meyakinkan
(yang telah rasulullah jelaskan dan para sahabat amalkan)”
·
“Jangan lagi pernah mengenal dan mengikuti
kebenaran karna tokohnya, mari
kita kenali kebenaran itu sendiri maka niscaya kitapun akan tahu siapakah tokoh
itu”
(Ali bin abi thalib)
Larangan mendahului Allah dan rasul-Nya dalam berbuat
sesuatu
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
Jadi seorang mukmin tidak boleh menetapkan
suatu hukum sebelum ada ketetapan dari dari Alalh dan rasul-Nya (dari Al Quran dan As
sunnah)
Larangan mengharamkan yang dihalalkan dan sebaliknya
serta melampaui batas
“Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan
apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”
(Al maidah: 87)
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang
disebut-sebut oleh lidahmu
secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap
Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung”
(An nahl: 116)
Seruan untuk mencari ilmu agama
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang
yang mu'min itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa
orang untuk
memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah
kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”
(Q.S. AT-TAUBAH:122)
“Dan Kami tidak mengutus sebelum
kamu, kecuali orang-orang
lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu
tidak mengetahui”
(Q.S. AN-NAHL:43)
Seruan untuk bertafakkur dan menggunakan akal
“Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan)
kebajikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca
Al Kitab (Taurat)? Maka tidakkah
kamu berpikir?”
(Q.S. AL-BAQARAH:44)
“Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya) supaya kamu memahaminya”
(Q.S. AL-BAQARAH:242)
“Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam
tentang Al Qur'an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu,
ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (dari firman Allah)”
(Q.S. AL-BAQARAH:269)
Sebuah Renungan:
·
“Mari menjaga pintu pikiran kita dan apa yang
terlintas dalam benak kita”
·
“Mari
berhati-hati, kita seringkali hanyut dalam pikiran dan
argumentasi pribadi bukanya mendahulukan alquran dan assunnah”
·
“Hati-hati
dengan pikiran dan sikap gelisah kita, sebab kebanyakan
parsangka adalah dusta (hadist) dan
jangan lagi pernah ragu, tinggalkan segala yang meragukan”
·
“Pahami
efek bola salju pikiran, biasakan hidup bersih dan
tulus semua karna Allah”
·
“Mari berhati-hati
pada persepsi dan cara pandang kita sebab
sangat menentukan tindakan yang akan kita ambil nantinnya, maka mari
membiasakan mendahulukan alilmu dan hidup
ilmiyyah (addalil)”
·
“Biasakan
isi pikiran dengan hal-hal yang baik-baik saja”
·
“Jangan pernah
iklhlaskan pikiran kita tercuri dnegan segala kesia-siaan dan informasi sampah”
·
“Mari memperhatikan
pada hal yang benar-benar baik dan pula dengan cara yang bersih (baik) saja” (selektif, jauh dari segala kesia-siaan membuang-buang
waktu)
·
“Hindari
jebakan logika (akal) dan kaum filsafat yang dipermainkan akalnya”
·
“Mari memahami inti
dan akar suatu masalah sebenarnya,
biasakan hidup ilmiyyah”
·
“Hati-hati dan
jauhi sesuatu yang tidak kita ketahui dan tidak jelas
(syubhat/meragukan)”
·
“Jangan pernah
biarkan diri kita dalam posisi sulit, tiada berdaya, tidak punya kontrol,
bimbang, tiada tahu (tidak jelas)”
·
Biasakan bicara yang
baik-baik, dan baik pula pada pikiran, hati dan manfaat pada diri kita, sehingga menjaga diri selalu berpikir konstruktif (membangun) dan
bermanfaat
·
“Mari
menyadari dalam alam pikiran, kita seakan-akan menciptakan
dunia kita sendiri dan juga bagaimana memandang dunia ini, sama juga tiap orang mereka punya pengalaman dan pikirannya
sendiri. Namun jangan sampai kita
terbuai pikiran (sering menjebak dalam keterbatasanya)
sedang Alquran adalah sebenar-benar petunjuk”
Seruan untuk menyebarkan ilmu dan larangan
menyimpannya
“Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang
telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami
menerangkannya kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dila`nati Allah dan dila`nati (pula) oleh
semua (makhluk) yang dapat mela`nati”
(Q.S. AL-BAQARAH:159)
“(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang
lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada
mereka. Dan kami telah menyediakan
untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan”
(Q.S. AN-NISA’:37)
Larangan berbantah-bantah tanpa ilmu
“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan
perkataan) yang tiada berguna”
(Q.S. AL-HAJJ:3)
“Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat
(yang dipikulnya) dan janjinya”
(Q.S. AL-HAJJ:8)
Seruan untuk mendalami ilmu dan pengetahuan
“…Dan
katakanlah (muhammad) : "Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan"
(Thahaa: 114)
“Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan
di bumi. Tidaklah bermanfa`at tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang
memberi peringatan bagi
orang-orang yang tidak beriman"
(Q.S. YUNUS:101)
Bergairah
dengan ilmu
Kritis
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”
(Al isra’: 36)
Terbuka menerima kebenaran dari manapun datangnya
“Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti
apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah
petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal”
(Az zumar: 18)
Senantiasa menggunakan daya nalar
“Do`a
mereka di dalamnya ialah: "Subhanakallahumma", dan salam penghormatan
mereka ialah: "Salam". Dan penutup
do`a mereka ialah: "Alhamdulillaahi Rabbil `aalamin."
Wallahu a’lam bisshawab…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar