TOKO ALHAROMAIN
MENJUAL PAKAIAN JADI
D 54-D55 AND B19-B20
PASAR TANJUNG الكَلاَمُ
وَمَا يَتَئَلَّفُ مِنْهُ
Bab Tentang Kalam dan Apa-apa yang menyusunnya
Kalam (kalimat) menurut kami adalah lafadh yang berfaidah
seperti اِسْتَقِمْ(Beristiqamahlah kamu)..
Isim, fi'il, dan huruf adalah Al Kalim (8)
Salah satunya adalah kalimah (kata). Qaul (perkataan) adalah
suatu yang umum...
terkadang kalimat (kata) disebut juga dengan kalam
(kalimat)(9)
penjelasan:
Al Kalam menurut ulama nahwu
adalah ungkapan dai suatu lafadz yang brfaidah yang mampu membuat yang diajak
bicara diam karena mengerti. Lafadzh
sendiri meliputi Al Kalam (kalimat), Al Kalimah (kata), dan Al Kalim (akan
dijelaskan kemudian). Maksud dari
berfaidah adalah bisa dimengerti oleh yang diajak berbicara.
Perli diingat bahwa Al Kalam adalah kalimat sedangkan Al
Kalimah adalah kata. Sedangkan Al Kalim adalah istilah untuk sesuatu yang tersusun dari 3 kata (baik itu fi'il,
isim) atau lebih, baik berfaidah atau tidak.
Untuk membuat suatu kalimat dalam
bahasa arab minimal tersusun dari dua kata atau lebih. Dua kata atau lebih itu
haruslah memberi faidah atau memberikan maksud yang bisa dimengerti kepada yang
di ajak berbicara. Setidaknya, kalimat itu harus terdiri dari isim dan isim
atau fi'il dan isim contoh:
-ٌزَيْدٌقَائِم
-قَامَ زَيْدٌ
dua kalimat di atas memiliki
makna yang sama yaitu Zaid telah berdiri. Bedanya, contoh pertama merupakan
kalimat yang tersusun dari isim dan isim sedangkan kalimat kedua tersusun dari
fi'il dan isim. Dua kalimat di atas memberikan faidah karena ketika kita
mengatakan dua kalimat ini maka orang lain tentu mengerti bahwa pesan yang kita
sampaikan adalah tentang berdirinya Zaid. Adapun contoh pada syair yaitu lafadz اِسْتَقِمْ
juga termasuk kalimat. Padahal syarat kalimat minimal tersusun dari
dua kata????. Tapi lafadz istaqim terlihat seperti satu kata saja. Kenapa? Hal
ini dikarenakan lafadz istaqim adalah kata perintah. Kita tahu bahwa ketika
kita mengatakan beristiqamahlah! Maka yang dimaksud adalh beristiqamahlah kamu!
Inilah yang menjadi alsan kenapa lafadz istaqim merupakan kalimat. Kalimat ini
tentu dapat dimengerti oelh yang diajak berbicara.
Untuk lebih jelasnya, berikut contoh-contoh susunan
kata-kata yang tidak memberikan faidah sehingga tidak dikatakan sebagai
kalimat:
قَامَ
زَيْدٌ اِنْ
Susunan kata “jika Zaid Berdiri” tersusun dari tiga kata
berarti telah memenuhi syarat suatu kalimat dimana minimal tersusun dari dua
kata atu lebih. Akan tetapi ini bukan termasuk kalimat karena tidak memberi
faidah bagi yang diajak bicara karena
ketika kita mengatakan ini, tentulah orang lain akan bertanya: “kenapa
jika Zaid berdiri?”. Berbeda jika kita berkata, “jika zaid berdiri, maka saya
duduk”, kalimat ini dimengeri oleh orang lain. Selesai! Wallahu a'lam semoga
bermanfaat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar