TOKO ALHAROMAIN
MENJUAL PAKAIAN JADI
D 54-D55 AND B19-B20
PASAR TANJUNG Hikayat Iblis : Dialog
Iblis vs Rasulullah SAW (bagian 1 & 2)
Allah SWT telah memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis
supaya dia menghadap Rasulullah saw untuk memberitahu segala rahasianya, baik
yang disukai maupun yang dibencinya. Hikmatnya ialah untuk meninggikan derajat
Nabi Muhammad SAW dan juga sebagai peringatan dan perisai kepada umat manusia.
Maka Malaikat itu
pun berjumpa Iblis dan berkata, "Hai Iblis! Bahwa Allah Yang Maha Mulia
dan Maha Besar memberi perintah untuk menghadap Rasullullah saw. Hendaklah
engkau buka segala rahasiamu dan apapun yang ditanya Rasulullah hendaklah
engkau jawab dengan sebenar-benarnya. Jikalau engkau berdusta walau satu
perkataan pun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu, serta
disiksa dengan azab yang amat keras."
Mendengar ucapan
Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan. Maka segeralah dia menghadap
Rasulullah SAW dengan menyamar sebagai seorang tua yang buta sebelah matanya
dan berjanggut putih 10 helai, panjangnya seperti ekor lembu.
Iblis pun memberi
salam, sehingga 3 kali tidak juga dijawab oleh Rasulullah saw. Maka sambut
Iblis (alaihi laknat),
"Ya
Rasulullah! Mengapa engkau tidak mejawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi
Allah?" Maka jawab Nabi dengan marah, "Hai Aduwullah seteru Allah!
Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Janganlah mencoba menipuku sebagaimana
kau tipu Nabi Adam a.s sehingga keluar dari syurga, Habil mati teraniaya
dibunuh Qabil dengan sebab hasutanmu, Nabi Ayub engkau tiup dengan asap beracun
ketika dia sedang sujud sembahyang hingga dia sengsara beberapa lama, kisah
Nabi Daud dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena
engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta
yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.
Hai Iblis!
Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wajalla, cuma salammu saja
aku tidak hendak menjawabnya karena diharamkan Allah. Maka aku kenal baik-baik
engkaulah Iblis, raja segala iblis, syaitan dan jin yang menyamar diri. Apa
kehendakmu datang menemuiku?"
Taklimat Iblis,
"Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Karena engkau adalah Khatamul
Anbiya maka dapat mengenaliku. Kedatanganku adalah diperintah Allah untuk
memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam hingga
akhir zaman. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia
menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, tiadalah aku berani
menyembunyikannya."
Maka Iblis pun
bersumpah menyebut nama Allah dan berkata, "Ya Rasulullah! Sekiranya aku
berdusta barang sepatah pun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu."
Apabila mendengar
sumpah Iblis itu, Nabi pun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah satu
peluangku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar oleh sekalian
sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai kepada seluruh umatku.
Pertanyaan
Nabi (1):
"Hai
Iblis! Siapakah sebesar-besar musuhmu dan bagaimana aku terhadapmu?"
Jawab
Iblis:
"Ya
Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara segala musuhku di
muka bumi ini."
Maka Nabi pun
memandang muka Iblis, dan Iblis pun menggeletar karena ketakutan. Sambung Iblis, "Ya Khatamul Anbiya! Ada pun aku dapat
merubah diriku seperti sekalian manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan
suara pun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena
dicegah oleh Allah.
Kiranya
aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu. Aku cabut iktikad /
niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan
pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu jugalah aku
berusaha menarik mereka kepada kafir, murtad atau munafik. Aku akan menarik
seluruh umat Islam dari jalan benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke
dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku."
Pertanyaan
Nabi (2):
"Hai
Iblis! Bagaimana perbuatanmu kepada makhluk Allah?"
Jawab
Iblis:
"Adalah
satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki
yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya.
Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, terbuai dengan makan minum,
berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda daripada emas, perak dan
permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan
haram.
Demikian
juga ketika pesta yang bercampur antara lelaki dan perempuan. Disana aku
lepaskan sebesar-besar godaan supaya hilang peraturan dan minum arak. Apabila terminum arak itu maka
hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah
beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga kepada
pekerjaan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari
uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.
Apabila
mereka teringat akan salah mereka lalu hendak bertaubat atau berbuat amal
ibadat, aku akan rayu mereka supaya mereka menangguhkannya. Bertambah keras aku
goda supaya menambahkan maksiat dan mengambil isteri orang. Bila kena goda
hatinya, datanglah rasa ria, takabur, megah, sombong dan melengahkan amalnya.
Bila pada lidahnya, mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat.
Demikianlah aku goda mereka setiap saat."
Pertanyaan
Nabi (3):
"Hai
Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak
mendatangkan faedah bahkan menambahkan laknat yang besar serta siksa yang besar
di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu?
Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang
memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?"
Jawab
Iblis:
"Semuanya
itu adalah anugerah daripada Allah Yang Maha Besar juga. Tetapi hawa nafsu dan
takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa
diriku telah beribu-ribu tahun menjadi ketua seluruh Malaikat dan pangkatku
telah dinaikkan dari satu langit ke satu langit yang tinggi. Kemudian aku
tinggal di dunia ini beribadat bersama sekalian Malaikat beberapa waktu
lamanya.
Tiba-tiba
datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka
akupun membantah. Lalu Allah menciptakan lelaki (Nabi Adam) lalu dititahkan
seluruh Malaikat memberi hormat kepada lelaki itu, kecuali aku yang ingkar.
Oleh karena itu Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan
bercahaya itu bertukar menjadi keji dan kelam. Aku merasa sakit hati. Kemudian
Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikurniakan seorang permaisuri (Siti
Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada
mereka.
Akhirnya
aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah
Khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa
tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka
mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya
membunuh saudaranya Habil. Itu pun aku masih tidak puas hati dan berbagai tipu
daya aku lakukan hingga Hari Kiamat.
Sebelum
Engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke
langit untuk mencuri segala rahasia serta tulisan yang menyuruh manusia berbuat
ibadat serta balasan pahala dan syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia, dan
memberitahu manusia yang lain daripada apa yang sebenarnya aku dapatkan, dengan
berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid'ah dan
carut-marut.
Tetapi
ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak dibenarkan oleh Allah untuk
naik ke langit serta mencuri rahasia, kerana banyak Malaikat yang menjaga di
setiap lapisan pintu langit. Jika aku berkeras juga hendak naik, maka Malaikat
akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tenteraku
yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu. Maka
besarlah kesusahanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas
menghasut."
Pertanyaan
Nabi (4):
"Hai
Iblis! Apakah yang pertama engkau tipu dari manusia?"
Jawab
Iblis:
"Pertama
sekali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir juga ada dari segi
perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, aku akan
tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikut kemauan
jalanku"
Pertanyaan
Nabi (5):
"Hai
Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, bagaimana keadaanmu?"
Jawab
Iblis:
"Sebesar-besarnya
kesusahanku. Gementarlah badanku dan lemah tulang sendiku. Maka aku kerahkan
berpuluh-puluh iblis datang menggoda seorang manusia, pada setiap anggota
badannya.
Setengah-setengahnya
datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, terlupa
bilangan rakaatnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, senantiasa
hendak cepat habis sholatnya, hilang khusyuknya - matanya senantiasa menjeling
ke kiri kanan, telinganya senantiasa mendengar orang bercakap serta bunyi-bunyi
yang lain. Setengah Iblis duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu
supaya dia tidak kuasa sujud berlama-lama, penat atau duduk tahiyat dan dalam
hatinya senantiasa hendak cepat habis sholatnya, itu semua membawa kepada
kurangnya pahala. Jika para Iblis itu tidak dapat menggoda manusia itu, maka
aku sendiri akan menghukum mereka dengan seberat-berat hukuman."
Pertanyaan
Nabi (6):
"Jika
umatku membaca Al-Quran karena Allah, bagaimana perasaanmu?"
Jawab
Iblis:
"Jika
mereka membaca Al-Quran karena Allah, maka rasa terbakarlah tubuhku,
putus-putus segala uratku lalu aku lari daripadanya."
Pertanyaan
Nabi (7):
"Jika
umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?"
Jawab
Iblis:
"Binasalah
diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun
Islamnya."
Pertanyaan
Nabi (8):
"Jika
umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?"
Jawab
Iblis:
"Ya
Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya kepadaku. Apabila masuk awal
bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh
Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan
mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar
serta tidak dicatatkan dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku
ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan
ikan-ikan semuanya siang malam mendoakan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu
lagi kemuliaan orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab
neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka
seluas-luasnya, serta dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin
Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa,
dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku
dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi
panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula
beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa
barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu
sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan
bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan
biasa."
Pertanyaan
Nabi (9):
"Hai
Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?"
Jawab
Iblis:
"Seluruh
sahabatmu juga adalah sebesar - besar seteruku. Tiada upayaku melawannya dan
tiada satu tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri
telah berkata: "Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika
kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk."
Saidina
Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi
setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi
wazirul a'zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh
isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal
kebajikan Abu Bakar. Tambahan pula dia telah menjadi mertuamu karena engkau
menikah dengan anaknya, Saiyidatina Aisyah yang juga banyak menghafal
Hadits-haditsmu.
Saidina
Umar Al-Khattab pula tidaklah berani aku pandang wajahnya karena dia sangat
keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang
wajahnya, maka gemetarlah segala tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini
karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan, "Jikalau
adanya Nabi sesudah aku maka Umar boleh menggantikan aku", karena dia adalah
orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar
'Al-Faruq'.
Saidina
Usman Al-Affan lagi, aku tidak bisa bertemu, karena lidahnya senantiasa
bergerak membaca Al-Quran. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid
dan menjadi menantumu sebanyak dua kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang
melawat dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya
hingga engkau mengatakan, "Barang siapa menulis Bismillahir rahmanir rahim
pada kitab atau kertas-kertas dengan dakwat merah, nescaya mendapat pahala
seperti pahala Usman mati syahid."
Saidina
Ali Abi Talib pun itu aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di
medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan
dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat
kuat beribadat serta beliau adalah golongan orang pertama memeluk agama Islam
dan tidak pernah menundukkan kepalanya kepada sebarang berhala. Bergelar 'Ali
Karamullahu Wajhahu' - dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga 'Harimau Allah'
dan engkau sendiri berkata, "Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu
pintunya." Tambahan pula dia menjadi menantumu, semakin aku ngeri
kepadanya."
Pertanyaan Nabi (10):
"Bagaimana
tipu daya engkau kepada umatku?"
Jawab
Iblis:
"Umatmu
itu ada tiga macam. Yang pertama seperti hujan dari langit yang menghidupkan
segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya
mengerjakan perintah Allah serta meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril
a.s, "Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat." Yang kedua
umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia
Allah. Berbuat amal soleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga umatmu seperti
Firaun; terlampau tamak dengan harta dunia serta dihilangkan amal akhirat. Maka
akupun bersukacita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan
durhaka dan aku hela ke mana saja mengikuti kehendakku. Jadi dia senantiasa
bimbang kepada dunia dan tidak hendak menuntut ilmu, tiada masa beramal ibadat,
tidak hendak mengeluarkan zakat, miskin hendak beribadat.
Lalu
aku goda agar minta kaya dulu, dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya,
maka dilupakan beramal, tidak berzakat seperti Qarun yang tenggelam dengan
istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia
senantiasa bimbang akan hartanya dan setengahnya asyik hendak merebut dunia
harta, bercakap besar sesama Islam, benci dan menghina kepada yang miskin,
membelanjakan hartanya untuk jalan maksiat, tempat judi dan perempuan
lacur."
Pertanyaan
Nabi (11):
"Siapa
yang serupa dengan engkau?"
Jawab
Iblis:
"Orang
yang meringankan syariatmu dan membenci orang belajar agama Islam."
Pertanyaan
Nabi (12):
"Siapa
yang mencahayakan muka engkau?"
Jawab
Iblis:
"Orang
yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu, pemungkir janji."
Pertanyaan
Nabi (13):
"Apakah
rahasia engkau kepada umatku?"
Jawab
Iblis:
"Jika
seorang Islam pergi buang air besar serta tidak membaca doa pelindung syaitan,
maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari."
Pertanyaan
Nabi (14):
"Jika
umatku bersatu dengan isterinya, bagaimana hal engkau?"
Jawab
Iblis:
"Jika
umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya serta membaca doa pelindung syaitan,
maka larilah aku dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan
isterinya, dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak
maka anak itu akan gemar kepada pekerjaan maksiat, malas pada kebaikan,
durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika
mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku yang dahulu makan daripadanya.
Walaupun mereka makan, tiadalah merasa kenyang."
Pertanyaan
Nabi (15):
"Dengan
jalan apa dapat menolak tipu daya engkau?"
Jawab
Iblis:
"Jika
dia berbuat dosa, maka dia kembali bertaubat kepada Allah, menangis menyesal
akan perbuatannya. Apabila marah segeralah mengambil air wudhu', maka padamlah
marahnya."
Pertanyaan
Nabi (16):
"Siapakah
orang yang paling engkau lebih sukai?"
Jawab
Iblis:
Lelaki
dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari
(bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang,
bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu."
Pertanyaan
Nabi (17):
"Hai
Iblis! Siapakah saudara engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang tidur meniarap /
telungkup, orang yang matanya terbuka (mendusin) di waktu subuh tetapi
menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian jua
pada waktu zuhur, asar, maghrib dan isya', aku beratkan hatinya untuk
sholat."
Pertanyaan Nabi (18):
"Apakah jalan yang
membinasakan diri engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang banyak menyebut
nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak
tadarus Al-Quran dan sholat tengah malam."
Pertanyaan Nabi (19):
"Hai Iblis! Apakah yang
memecahkan mata engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang duduk di dalam
masjid serta beriktikaf di dalamnya"
Pertanyaan Nabi (20):
"Apa lagi yang memecahkan mata
engkau?"
Jawab Iblis:
"Orang yang taat kepada kedua
ibu bapanya, mendengar kata mereka, membantu makan, pakaian mereka selama
mereka hidup, karena engkau telah bersabda, 'Syurga itu di bawah tapak kaki
ibu'"
== Selesai ==
Tidak ada komentar:
Posting Komentar