AL HAROMAIN

DAFTAR

  • pakaian
  • buku

Daftar Blog

TEXT

text

zainimjkbgt

zainimjkbgt
zainimjkbgt

zainimjkbgt.blogspot.com

zainimjkbgt

alharomain

Penayangan bulan lalu

Populer

Entri Populer

1 Februari 2012

BERCERITA

TOKO ALHAROMAIN MENJUAL PAKAIAN JADI D 54-D55 AND B19-B20 PASAR TANJUNG MOJOKERTO

Bagus banget nih critanya...
Suami saya adalah seorang insinyur, saya mencintai
sifatnya yang alami dan
saya menyukai perasaan hangat yang muncul di hati
saya ketika saya bersandar
di bahunya yang bidang.
Tiga tahun dalam masa perkenalan, dan dua tahun
dalam masa pernikahan, saya
harus akui, bahwa saya mulai merasa lelah, alasan-2
saya mencintainya dulu
telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan.
Saya seorang wanita yang sentimentil dan benar-2
sensitif serta berperasaan
halus. Saya merindukan saat-saat romantis seperti
seorang anak yang
menginginkan permen. Tetapi semua itu tidak pernah
saya dapatkan.
Suami saya jauh berbeda dari yang saya harapkan. Rasa
sensitif-nya kurang.
Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana
yang romantis dalam
pernikahan kami telah mementahkan semua harapan
saya akan cinta yang ideal.
Suatu hari, saya beranikan diri untuk mengatakan
keputusan saya kepadanya,
bahwa saya menginginkan perceraian. "Mengapa?", dia
bertanya dengan
terkejut.
"Saya lelah, kamu tidak pernah bisa memberikan cinta
yang saya inginkan"
Dia terdiam dan termenung sepanjang malam di depan
komputernya, tampak
seolah-olah sedang mengerjakan sesuatu, padahal
tidak. Kekecewaan saya
semakin bertambah, seorang pria yang bahkan tidak
dapat mengekspresikan
perasaannya, apalagi yang bisa saya harapkan darinya?
Dan akhirnya dia bertanya, "Apa yang dapat saya
lakukan untuk merubah
pikiranmu?".
Saya menatap matanya dalam-dalam dan menjawab
dengan pelan, "Saya punya
pertanyaan, jika kau dapat menemukan jawabannya di
dalam hati saya, saya
akan merubah pikiran saya, "Seandainya, saya
menyukai setangkai bunga indah
yang ada di tebing gunung dan kita berdua tahu jika
kamu memanjat gunung
itu, kamu akan mati. Apakah kamu akan melakukannya
untuk saya?"
Dia termenung dan akhirnya berkata, "Saya akan
memberikan jawabannya besok."
Hati saya langsung gundah mendengar responnya.
Keesokan paginya, dia tidak ada dirumah, dan saya
menemukan selembar kertas
dengan oret-2an tangannya dibawah sebuah gelas yang
berisi susu hangat yang
bertuliskan....
"Sayang, saya tidak akan mengambil bunga itu
untukmu, tetapi ijinkan saya
untuk menjelaskan alasannya."
Kalimat pertama ini menghancurkan hati saya. Saya
melanjutkan untuk
membacanya.
"Kamu bisa mengetik di komputer dan selalu
mengacaukan program di PC-nya dan
akhirnya menangis di depan monitor, saya harus
memberikan jari-2
saya supaya bisa membantumu dan memperbaiki
programnya."
"Kamu selalu lupa membawa kunci rumah ketika kamu
keluar rumah, dan saya
harus memberikan kaki saya supaya bisa mendobrak
pintu, dan membukakan pintu
untukmu ketika pulang.".
"Kamu suka jalan-2 ke luar kota tetapi selalu nyasar di
tempat-tempat baru
yang kamu kunjungi, saya harus menunggu di rumah
agar bisa memberikan
mata saya untuk mengarahkanmu."
"Kamu selalu pegal-2 pada waktu 'teman baikmu'
datang setiap bulannya, dan
saya harus memberikan tangan saya untuk memijat
kakimu yang pegal."
"Kamu senang diam di rumah, dan saya selalu kuatir
kamu akan menjadi 'aneh'.
Dan harus membelikan sesuatu yang dapat
menghiburmu di rumah atau
meminjamkan lidahku untuk menceritakan hal-hal lucu
yang aku alami."
"Kamu selalu menatap komputermu, membaca buku
dan itu tidak baik untuk
kesehatan matamu, saya harus menjaga mata saya
agar ketika kita tua nanti,
saya masih dapat menolong mengguntingkan kukumu
dan mencabuti ubanmu."
"Tanganku akan memegang tanganmu, membimbingmu
menelusuri pantai, menikmati
matahari pagi dan pasir yang indah. Menceritakan
warna-2 bunga
yang bersinar dan indah seperti cantiknya wajahmu".
"Tetapi sayangku, saya tidak akan mengambil bunga itu
untuk mati. Karena,
saya tidak sanggup melihat air matamu mengalir
menangisi kematianku."
"Sayangku, saya tahu, ada banyak orang yang bisa
mencintaimu lebih dari saya
mencintaimu."
"Untuk itu sayang, jika semua yang telah diberikan
tanganku, kakiku, mataku,
tidak cukup bagimu. aku tidak bisa menahan dirimu
mencari tangan, kaki,
dan mata lain yang dapat membahagiakanmu."
Air mata saya jatuh ke atas tulisannya dan membuat
tintanya menjadi kabur,
tetapi saya tetap berusaha untuk membacanya.
"Dan sekarang, sayangku, kamu telah selasai membaca
jawaban saya. Jika kamu
puas dengan semua jawaban ini, dan tetap
menginginkanku untuk tinggal di
rumah ini, tolong bukakan pintu rumah kita, saya
sekarang sedang berdiri
disana menunggu jawabanmu."
"Jika kamu tidak puas, sayangku, biarkan aku masuk
untuk membereskan
barang-barangku, dan aku tidak akan mempersulit
hidupmu. Percayalah,
bahagiaku bila kau bahagia.".
Saya segera berlari membuka pintu dan melihatnya
berdiri di depan pintu
dengan wajah penasaran sambil tangannya memegang
susu dan roti kesukaanku.
Oh, kini saya tahu, tidak ada orang yang pernah
mencintai saya lebih dari
dia mencintaiku.
Itulah cinta, di saat kita merasa cinta itu telah
berangsur-angsur hilang
dari hati kita karena kita merasa dia tidak dapat
memberikan cinta dalam
wujud yang kita inginkan, maka cinta itu sesungguhnya
telah hadir dalam
wujud lain yang tidak pernah kita bayangkan
sebelumnya.
Seringkali yang kita butuhkan adalah memahami wujud
cinta dari pasangan
kita, dan bukan mengharapkan wujud tertentu.
Karena cinta tidak selalu harus berwujud "bunga".

Tidak ada komentar: