Ahamdulllah
hari ini Aink masih diberi kesempatan untuk menulis lagi di blog ni
semoga tulisan ini bermanfaat bagi antum sekalian. Muhasabah hari
kemaren ternyata sangat sulit bagi kita meneladani Rasulullah, pasti ada
aja yang melalaikanku entah apa penyebabnya Kemarin begitu membuat
pikiran ini terkuras dan fisik pun terkuras juga. Semoga hasinya baik
amin. Hari ni aink mau membahas tentang akhlaq. Sejauh mana kualitas
akhlaq antum semua.
“Sesungguhnya engkau berada pada akhlaq yg agung ”
Muqoddimah
Melihat perkembangan terakhir ummat Islam di Indonesia tergambar dengan
jelas betapa merosotnya akhlaknya sebagian ummat Islam. Dekadensi moral
terjadi terutama dikalangan remaja. Sementara pembendungannya masih
berlarut-larut dan dgn konsep yg tidak jelas.
Rusaknya
moral ummat tidak terlepas dari upaya jahat dari pihak luar ummat yg
dgn sengaja menebarkan berbagai penyakit moral dan konsepsi agar ummat
loyo dan berikutnya tumbang. Sehingga yg tadinya mayoritas menjadi
minoritas dalam kualitas. Keadaan semakin buruk ketika pihak aparat
terlibat dan melemahnya peran ulama` dan tokoh masyarakat.
Padahal nilai suatu bangsa sangat tergantung dari kualitas akhlak-nya seperti dikemukakan penyair Mesir Syauki Bik “Suatu bangsa sangat ditentukan kualita akhlak-nya jika akhlak sudah rusak hancurlah bangsa tersebut.”
Hampir
semua sektor kehidupan ummat mengalami krisis akhlak. Para mengalami
pertikaian internal dan merebutkan vested interest dan jarang
terkooptasi oleh kekuasaan yg dzalim. Para ulama`nya mengalami
kemerosotan moral sehingga tidak lagi berjuang utk kepentingan ummat
tetapi hanya kepentingan sesaat; mendukung status quo. Para pengusahanya
melarikan diri dari tanggung jawab zakat infaq dan sedekah sehingga
kedermawanan menjadi macet dan tidak jarang berinteraksi dgn sistem
ribawi serta tidak mempedulikan lagi cara kerja yg haram atau halal.
Para siswa dan mahasiswa terlibat banyak kasus pertikaian narkoba dan
kenakalan remaja lainnya.
Kaum wanita muslimah terseret
jauh kepada peradaban Barat dengan slogan kebebasan dan emansipasi yg
berakibat kepada rusaknya moral mereka maka tak jarang mereka menjadi
sasaran manusia berhidung belang dan tak jarang dijadikan komoditi
murahan . Dan berbagai macam lapisan masyarakat muslim termasuk
persoalan kaum miskin yg kurang sabar sehingga menjadi obyek garapan
pihak lain termasuk seperti bentuk nyatanya pemurtadan semisal
kristenisasi.
Pengertian akhlak Secara etimotogi bahasa akhlak dari akar bahasa Arab “khuluk”
yg berarti tabiat muruah kebiasaan fithrah naluri dll . Secara
epistemologi Syar’i berarti seperti dikatakan Al Ghozali akhlak adl
sesuatu yg menggambarkan tentang perilaku seseorang yg terdapat dalam
jiwa yg baik yg darinya keluar perbuatan secara mudah dan otomatis tanpa
terpikir sebelumnya. Dan jika sumber perilaku itu didasari oleh
perbuatan yg baik dan muliayang dapat dibenarkan oleh akal dan syariat
maka ia dinamakan akhlak yg mulia namun jika sebaliknya maka ia
dinamakan akhlak yg tercela.
Memang
perlu dibedakan antara akhlak dan moral. Karena akhlak lebih didasari
oleh faktor yg melibatkan kehendak sang pencipta sementara moral lebih
penekanannya pada unsur manusiawinya. Sebagai contoh mengucapkan selamat
natal kepada non muslim secara akhlak tidak dibenarkan tetapi secara
moral itu biasa-biasa saja.
Sentral
Akhlak Akhlak secara teoritis memang indah tapi secara praktek
memerlukan kerja keras. Oleh karena itu Allah mengutus Rasul-Nya utk
memberi contoh akhlak mulia kepada manusia. Pekerjaan itu dilakukan oleh NabiMuhammad sebaik mungkin sehingga mendapat pujian dari Allah SWT “Sesungguhnya engkau berada pada akhlak yg agung “. Bahkan Rasulullah SAW sendiri bersabda “Aku diutus utk menyempurnakan Akhlak“. Lebih dari itu beliau menempatkan muslim yg paling tinggi derajatnya adalah yang paling baik akhlaknya. “Sesempurna-sempurna iman seseorang mukmin adl mereka yg paling bagus akhlaknya”
Maka tak heran Aisyah mendiskripsikan Rasulullah SAW sebagai Al Qur`an berjalan ;“Akhlak Rasulullah SAW adalah Al Qur`an“.
Cakupan Akhlak Mulia Dimensi akhlak dalam Islam mencakup beberapa hal yaitu ;
Akhlak
kepada Allah SWT dgn cara mencintai-Nya mensyukuri ni’mat-Nya malu
kepada-Nya utk berbuat maksiat selalu bertaubat bertawakkal takut akan
adzab-Nya dan senantiasa berharap akan rahmat-Nya.
Akhlak
kepada Rasulullah SAW dgn cara beradab dan menghormatinya mentaati dan
mencintai beliau menjadi kaumnya sebagai perantara dalam segala aspek
kehidupan banyak menyebut nama beliau menerima seluruh ajaran beliau
menghidupkan sunnah-sunnah beliau dan lbh mencintai beliau daripada diri
kita sendiri anak kita bapak kita dll.
Akhlak
terhadap Al Qur`an dgn cara membacanya dgn khusyuk tartil dan
sesempurna mungkin sambil memahaminya menghapalnya dan mengamalkannya
dalam kehidupan riil.
Akhlak
kepada makhluk Allah SWT mulai diri sendiri orangtua kerabat
handaitaulan tetangga dan sesama mukmin sesuai dgn tuntunan Islam.
Akhlak
kepada orang kafir dgn cara membenci kekafiran mereka tetapi tetap
berbuat adil kepada mereka berupa membalas kekejaman mereka atau
memaafkannya dan berbuat baik kepada mereka secara manusiawi selama hal
itu tidak bertentangan dgn syariat Islam dan mengajak mereka kepada
Islam.
Akhlak
terhadap makhluk lain termasuk kepada menyayangi binatang yg tidak
mengganggu menjga tanaman dan tumbuh-tumbuhan dan melestarikannya dll.
Krisis Akhlak Apabila norma-norma akhlak mulia tidak
dijalankan dgn baik bahkan cenderung dilanggar maka akan terjadi apa yg
dinamakan krisis akhlak. Sebagai contoh kami kemukakan data-data
terjadinya perusakan akhlak terutama kepada para remaja berupa narkoba
shabu-shabu putow heroin ganja ecstasi morphin dll. Sasarannya mulai
dari anak-anak sekolah dasar sampai perguruan tinggi dari pengangguran
sampai artis. Pengaruh buruk yg diperoleh adl dapat merusak hati dan
otak meskipun pada tahap awal sipecandu merasa segar gembira fly tidak
tidur dan merasa berani. Police watch Indonesia suatu LSM yg memantau
keterlibatan polisi dalam jaringan penyimpangan menyebutkan bahwa 42%
kasus narkoba terjadi dijakarta 58% terjadi di Jawa Barat, Bali, Jawa
Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Sumatra Barat.
Jakarta
Barat kawasan terbesar kasus narkoba karena dikawasan itu banyak
terdapat tempat maksiat sisanya di Jakarta Pusat Jakarta Utara dan
Jakarta Timur . Bahkan telah merambat kekota-kota kecil dan
kampung-kampung.
Pembentengan
dari krisis Akhlak Tentunya ummat Islam tidak berjaya kalau melepaskan
ajaran Islam dalam kehidupan mereka. Makanya mereka harus kembali
menghidupkan Islam sebagaimana yg telah dilakukan oleh Rasulullah SAW
dan para sahabatnya Imam Malik pernah meriwayatkan Artinya “Tidaklah berjaya akhir dari ummat ini melainkan berpegang dgn apa yg dipegang generasi pertama“.
Kita
harus kembali menghidupkan masjid sebagai pusat kegiatan ummat Islam.
Memperkuat daya tahan rumah tangga dari ancaman dekadensi moral termasuk
film-film ysng bobrok menjaga disiplin dan keamanan sekolah serta
memberikan lingkungan materi agama yg cukup serta menjaga daya tahan
lingkungan masyarakat dari berbagai arus perusakan dan penyesatan
sekaligus mengaktifkan pemerintah utk membentengi masyarakat dari
berbagai bentuk kemaksiatan. Wallahu A`lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar